Lihat ke Halaman Asli

Makna Hidup St. Klara bagi Panggilanku

Diperbarui: 29 Juli 2022   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

RIWAYAT HIDUP ST. KLARA DARI ASISI

Peter canisius

Klara Seorang pribadi yang suci dan tulus (Stadium Purgatif\Penyucian)

Klara adalah orang kudus dari Asisi, seorang perempuan pertama pengikut dari St. Fransiskus dari Asisi. Klara lahir pada tahun 1194 dari keluarga bangsawaan dari Asisi, ayahnya bernama Favarone Offreducio dan ibunya Ortolana. Ada yang mengatakan adanya hal adikodrat sejak kelahirnya, bahwa pada saat sebelum kelahiranya ketika itu sang ibu berdoa mohon kelancaran dan keselamatan saat bersalin, terdengar suara yang mengatakan kepadanya: jangan takut wanita, engkau akan melahirkan terang, dan seluruh dunia akan diterangi oleh cahayanya. Oleh karena suara gaib ini, setelah lahirnya dan hari permandianya, kanak-kanak ini diberi nama Klara yang berarti: cahaya. 

Dalam masa mudanya Klara termasuk orang yang saleh ia sering berdoa. Ia termasuk orang yang terpelajar dan berbudi halus. Klara termasuk anak yang saleh, sangat peka akan suara hatinya. Terkadang ia bangun tengah malam dari tidurnya hanya untuk berdoa. Hatinya begitu tertarik kepada hal-hal yang lebih tinggi nilainya membuat wataknya suka akan keindahan. Klara mencintai bunga-bunga didalam kebunya banyak ditanami bunga-bunga indah. Musik yang indah juga dapat membawanya kepada kenikmatan rohani yang sempurna. 

Sebelum klara mengenal dan menjadi pegikut dari St. Fransiskus dari Asisi, hatinya begitu tertarik kepada kaum miskin. Hingga pada suatu waktu Klara berjumpa dengan Fransiskus ia merasa jiwa mereka bersaudara dan saling bersaudara dan secita-cita dalam panggilan. Klara merasa sangat tertarik akan cara hidup dari Fransiskus dan berniat ingin menjadi pengikut dari hidup Fransiskus.

Pada umur tujuh belas tahun klara ingin dijodohkan oleh ayahnya, sebab ayahnya merasa bahwa sudah waktunya Klara untuk menikah. Namun Klara menolak permintahan sang ayah. Semula Klara tidak mengerti jelas akan akan hari depannya, namun ada sesuatu dalam hatinya yang hidup, terus berbicara agar Klara memelihara kebebasanya, ia sudah memikirkan suatu cara hidup yang diserahkan seluruhnya dan dibaktikan kepada Yesus Kristus dalam kemurnian keperawananya. Panggilan roh telah menariknya dari tengah-tengah kehidupan biasa. Secara teratur dia menarik diri dari kesibukan-kesibukan yang sering membuatnya menjadi jengkel, ia pergi kesuatu tempat yang sunyi untuk berdoa secara mesra dan mempersatukan diri dengan bapanya di surga dan dengan segala orang kudus.

Adikodrati dalam hidup Klara (Stadium Illuminatif\penerangan) 

Ketika Klara semakin menjadi dewasa, semakin terasa bahwa Tuhan telah menanamkan panggilan pada dirinya. Ia mulai menarik diri dari kebiasaan-kebiasaannya sebagai seorang putri bangsawan. Keinginan dan cita-citanya begitu berkobar-kobar dalam hatinya, namun keluarganya menuntut agar Klara segera menikah demi nama baik dan kedudukan keluarganya, Klara menolak tuntutan itu dengan tegas. Sejak Klara masih muda sudah ada ilham dalam hatinya untuk mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan. Klara sangat senang berbuat amal, dan kebaikan hati yang tulus kepada kaum miskin. Klara memancarkan kebaikan Tuhan secara sempurna. 

Ketika fransiskus melihat kebaikan dan kasih sayang Klara terhadap orang miskin, fransiskus menganguminya dan ingin bertemu dengannya. Timbullah keinginan Fransiskus untuk mengantarkan dan menyerahkan Klara kepada Tuhan. Ketika melihat dan mendengarkan Fransiskus berkhotbah keliling kota Asisi, klara merasa bahwa dia telah menemukan seorang penunjuk jalan menuju hidupnya yang sejati. Klara sering bertemu dengan Fransiskus untuk mengatakan niatnya sekaligus untuk memperdalam  hidup rohaninya atas panggilan untuk mengabdi Allah dengan mempersembahkan hidupnya. Hingga pada suatu waktu pada hari minggu malam palma antara tanggal 19 Maret 1211 dan pada saat itu Klara masih berumur 17 tahun. Ia lari dari dari istana menuju biara Fransiskus di portiuncula. Disana Klara dipersembahkan Allah dengan memotong rambut kepalanya lambang kaulnya. Lalu Klara dititipkan ke biara benediktin di San Paolo.

 Dan sejak itu Klara termasuk anggota parsaudaran Fransiskan. Klara menjalani hari-harinya dibiara San Paolo, disana Klara sering dinganggu oleh serangan kerabat klara yang ingin membawa klara pulang ke istana, namun klara menolak ia lari mencari perlindungan pada Tuhan di kapel, pada saat itu Klara melepaskan selubung kepalanya sehingga kepala yang sudah tak berambut nampak pada mereka . sambil berpengang pada kaki altar klara berseru bahwa dia sudah menikah demi pengabdian kepada Kristus. Klara tidak meninggalkan janji yang telah diucapkan kepada Tuhan. Dan pada saat itu juga kegaduhan menjadi tenang. Melihat keteguhan hati maupun kelemah-lembutan hati Klara serta kewibawaannya mereka pun segera pergi meninggalkan Klara untuk menjalankan apa yang menjadi cita-citanya. Kemudian Klara ditempatkan ke San Angelo di Panso dan pada akhirnya pindah ke San Damiano. Klara beberapa kali pindah-pindah biara demi kenyaman dari keluarganya yang ingin membawanya pulang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline