Lihat ke Halaman Asli

Petrus Faasaradodo Wau

Kontributor Artikel

Kaka Mendapatkan Lisensi Pelatih

Diperbarui: 5 November 2021   10:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ricardo Kaka saat sedang belajar jadi Pelatih di Sao Paulo. Foto oleh Kaka / Kaka Official Facebook Acount

Pada mulanya Kaka menyukai permainan sepak bola sejak kecil, tetapi karena sikap pemalunya akhirnya ia tidak menunjukan minatnya tersebut bahkan ketika teman-teman sekolahnya mengajaknya bermain sepak bola, ia tetap menolaknya. Kaka lebih memilih bermain sepak bola dan mengasah bakatnya di halaman rumahnya.

Ketika Kaka berumur 7 tahun dia pindah ke Sao Paulo. Orang tuanya yang mengetahui bakat Kaka lantas mendaftarkannya ke klub lokal bernama Alphaville. Di sanalah bakatnya diketahui oleh Sao Paulo FC. 

Kaka memulai karir klubnya bersama Sao Paulo FC di usia 8 tahun. Dia menandatangi kontrak di usia 15 tahun dan membawa tim muda Sao Paulo menjadi juara Copa de Juvenil. Sejak saat itu minat dari klub Eropa bermunculan dan puncaknya Kaka dibeli oleh AC Milan pada tahun 2003 dengan transfer sebesar 8,5 juta Euro. Awalnya Anceloti (pelatih AC Milan) saat itu tidak mengenal bakat Kaka, dia direkrut klub bukan karena permintaan pelatih tersebut melainkan karena saran Scout yang melihat bakat pemuda Brazil ini.

Pada akhirnya semua berjalan dengan baik bagi kaka. Ia berhasil membuat kagum Anceloti pada sesi latihan yang berpendapat bahwa Kaka unik, ia bermain efektiv dengan visi permainan dan tim-work yang sangat bagus berbeda dari kebanyakan pemain Brazil masa itu yang cenderung mengandalkan skill individu. Dalam waktu sebulan saja, dia berhasil menjadi pemain inti. Debut pertamanya terjadi saat kemenangan 2-0 melawan Ancona. Di musim pertama dia mencetak 10 gol dalam 30 kali penampilan dan membawa Milan merebut gelar Scudetto dan Piala Super Eropa.

Kepindahan Shevchenko ke Chelsea pada musim 2006--2007 membuat Kaka memegang peranan penting dalam serangan Milan, di mana dia berganti-ganti posisi antara gelandang dan striker. Dia akhirnya berhasil mendapatkan gelar Liga Champions pertamanya saat Milan mengalahkan Liverpool pada 23 Mei 2007 sekaligus mencatatkan namanya sebagai top skor pada ajang paling bergengsi di Benua Eropa tersebut. Pada tanggal 5 Oktober 2007, dia mendapat gelar FIFPro World Player of the Year pertamanya untuk musim 2006-2007.

Kaka bersama pemain AC Milan sedang merayakan keberhasilan menjuarai UCL 2007. Foto oleh EPA/KERIM OKTEN

Pada tanggal 2 Desember 2007, dia juga memenangkan gelar Ballon d'Or pertamanya. Pada tanggal 13 Januari 2009, BBC melaporkan kalau Manchester City telah menawarnya sebesar 100 juta pounsterling. Direktur Milan, Umberto Gandini, hanya setuju berbicara kalau Kaka sendiri setuju bergabung dengan Manchester City. Akhirnya pada tanggal 19 Januari 2009, Berlusconi akhirnya mengumumkan kalau Manchester City telah mengakhiri penawarannya setelah berdiskusi dengan klub.

ada tanggal 3 June 2009, Football Italia melaporkan presiden baru Real Madrid, Florentino Perez telah menawarkan 68,5 juta poundsterling untuk Kaka. Wakil Presiden Milan, Adriano Galliani, tidak membantahnya dan mengonfirmasi kalau ayah Kaka, Bosco Leite, telah ke Spanyol untuk bertemu dengan Perez.

Pada 8 Juni 2009, Kaka resmi menandatangani kontrak 6 tahun bersama Real Madrid dengan biaya transfer yang diperkirakan sebesar 56 juta poundsterling. Kaka menekankan alasan kepindahannya untuk membantu kondisi keuangan Milan dan Madrid adalah satu-satunya klub yang ingin dituju jika dia pindah.

Karir Kaka di Real Madrid tidak segemilang saat berseragam Milan. Pria ini banyak berkutat pada cedera hamstring yang ia derita dan akhirnya kalah saing dari Mesut Ozil untuk mengisi starting eleven Real Madrid versi Jose Mourinho.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline