Lihat ke Halaman Asli

Peluang Investasi Perikanan di Raja Ampat

Diperbarui: 12 Januari 2018   08:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Raja Ampat, Papua.(ARSIP KOMPAS TV)

Siapa yang tak kenal Kabupaten Raja Ampat? Kabupaten yang  secara administrasi berada di Wilayah Provinsi Papua Barat ini tidak saja kaya di bidang pariwisata, tetapi Raja Ampat juga kaya dengan potensi perikanannya. Selama ini potensi perikanan tersembunyi dibalik kemasyuran perkembangan sektor pariwisata yang membuat menggemparkan dunia. 

Tapi sejatinya jauh dibawah dasar perairan Raja Ampat yang mencapai 80 % dari luar Raja Ampat menyimpan kekayaan perikanan yang luar biasa. Kekayaan itu seperti "raksasa" dan harta karun tersembunyi di dasar samudera bahari Raja Ampat. 

Jauh sebelum sektor pariwisata menggemparkan dunia, sandaran masyarakat Raja Ampat yang saat ini mencapai kurang lebih 37.000 jiwa sesungguhnya bersumber dari sumber daya laut.Bahkan saat ini ketergantungan itu terus berlanjut disamping kegiatan dan usaha wisata lainnya. 

Ilustrasi:Facebook Marlon Mambrasar

Catatan Dinas Kelautan dan Perikanan Raja Ampat menunjukkan bahwa potensi lestari perikanan tangkap perairan Raja Ampat sebesar 590.600 ton/tahun dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan sekitar 472.000 ton/tahun. Dan selama ini perikanan tangkap tersebut 80% adalah masyarakat Raja Ampat dan beberapa yang datang dari Kota Sorong atau pun Kabupaten Sorong. 

Rio Bartolomeus Imbir, S.Pi selaku Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Raja Ampat menenggarai sejauh ini sumberdaya yang telah dimanfaatkan sekitar 38.000 ton/tahun, sehingga peluang pemanfaatan masih sekitar 434.000 ton/tahun. 

https://www.wwf.or.id

Hal tersebut merupakan kesempatan bagi nelayan setempat untuk meningkatkan perekonomian dengan tetap menjaga kelestarian sumberdaya perikanan "Ini merupakan peluang investasi yang besar bagi masyarakat Raja Ampat," kata Rio Bartolomeus di Waisai Raja Ampat. 

Dalam suatu penelitian yang cepat pada tahun 2001 dan 2002, Lembaga Conservation International Indonesia (CII) bekerjasama Lembaga Oseanografi Nasional (LON) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan bahwa perairan Raja Ampat merupakan perairan terkaya dan terlengkap di dunia dengan Keanekaragaman Hayati Laut. 

Penelitian tersebut menyebutkan jenis-jenis ekosistem perairan Raja Ampat Karang Keras sebanyak 553 jenis (75 % dari jenis karang dunua), Ikan Karang : 1,427 jenis, Kerang- kerangan : 699 jenis, Ikan Endemik :15 jenis, Paus dan Lumba2, 15 jenis, Duyung : 1 jenis, Penyu : 5 jenis, berbagai jenis Pari (Manta), Berbagai jenis Hiu unik : Wobbegong dan "Kalabia (Hiu berjalan)", dan berbagai jenis kuda laut. Peluang Investasi Melihat potensi yang besar ini maka peluang investasi di bidang perikanan sangat terbuka lebar di Raja Ampat. Tinggal saja siapa yang memiliki kemauan untuk mengola potensi lestari yang sedemkian hebat tersebut. 

Peluang Investasi Perikanan

ilustrasi: info.maritim

Ada pun berbagai peluang dalam mengembangkan dan meningkatkan usaha perikanan tersebut seperti kegiatan perikanan budidaya baik budidaya kerapu, budidaya napoleon, budidaya teripang, budidaya lobster kegiatan budidaya seperti budidaya ikan-ikan karang (Kerapu dan Napoleon), rumput laut, mutiara dan teripang. Juga berbagai kegiatan budidaya lainnya. 

Investasi dibidang perikanan ini juga ditunjang oleh keanekaragaman yang dimiliki Laut Raja Ampat tinggi, tetapi juga terjadi persilangan ekosistem dan spesies antara dua benua yakni Benua Asia dan Benua Pasifik. Kondisi perairan Raja Ampat pun tergolong sangat baik bagi perkembangbiakkan ekosistem laut. Suhu permukaan laut berkisar sekitar 28 derajat Celsius dan di kedalaman tertentu mencapai 27 derajat Celsius. Cahaya matahari pun menembus kedalaman laut hingga 30 meter, tentu saja ini sangat baik bagi terumbu karang dan ikan-ikan laut Raja Ampat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline