Lihat ke Halaman Asli

Perbedaan dan Persamaan mengenai Teori-Teori HI: Realisme, Neo-Realisme, Liberalisme, Neo-Liberalisme

Diperbarui: 10 Oktober 2024   01:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori-teori Hubungan Internasional (HI) adalah perangkat konseptual yang digunakan untuk menganalisis dan memahami fenomena hubungan internasional. Empat teori yang paling populer dalam HI adalah neo-liberalisme, realisme, liberalisme, dan neo-realisme. Meskipun teori-teori ini memiliki beberapa perbedaan yang signifikan, teori-teori ini juga memiliki beberapa kesamaan. Dalam tulisan ini, kita akan membahas persamaan dan perbedaan antara teori-teori HI tersebut. 

Realisme 

Realisme adalah hipotesis yang paling tradisional dan paling maju tentang sifat manusia. Teori ini menyatakan bahwa kekuatan dan kepentingan nasional mendominasi hubungan internasional. Pemerintah bekerja keras untuk memaksimalkan kekuatan dan keamanan mereka sendiri, dan mereka tidak takut menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan mereka. Kaum realis juga berpendapat bahwa sistem internasional bersifat anarkis, yang berarti bahwa tidak ada pengamat publik yang mampu mempengaruhi kebijakan nasional. 

Neo-Realisme 

Neo-realisme adalah evolusi dari teori realis. Teori ini juga berpendapat bahwa hubungan internasional didominasi oleh kekuatan dan kepentingan nasional, namun dengan penekanan pada struktur sistem internasional. Neo-realisme berpendapat bahwa sistem internasional adalah sistem yang terstruktur dengan negara-negara yang berinteraksi satu sama lain dalam konteks anarkis. Teori ini juga menekankan pentingnya kemampuan ekonomi dan literasi dalam menentukan tempat suatu negara dalam sistem internasional. 

Liberalisme 

Teori liberal didasarkan pada gagasan bahwa hubungan internasional dapat ditingkatkan melalui pertukaran timbal balik dan institusi internasional. Teori ini menyatakan bahwa negara-negara dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, seperti perdamaian dan keamanan, melalui organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selain itu, liberalisme menekankan pentingnya demokrasi dan hak asasi manusia dalam menentukan arah urusan nasional. 

Liberal Baru 

Neo-liberalisme adalah pengembangan dari teori liberal. Teori ini juga berpendapat bahwa hubungan internasional dapat dibentuk oleh kerja sama dan institusi internasional, tetapi juga memperhitungkan pengaruh aktor non-pemerintah seperti perusahaan multinasional dan organisasi internasional. Neo-liberalisme berpendapat bahwa sistem internasional adalah sistem yang kompleks dengan banyak aktor yang berinteraksi satu sama lain dalam konteks global. 

Persamaan 

Meskipun memiliki beberapa perbedaan yang signifikan, keempat teori HI tersebut juga memiliki beberapa persamaan. Di bawah ini adalah beberapa persamaan antara teori-teori HI yang disebutkan di atas: 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline