Lihat ke Halaman Asli

Kota Minim Trotoar Itu Tanda Anti Hak Asasi Manusia

Diperbarui: 31 Agustus 2016   00:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kota Depok adalah contoh  salah satu kota paling tidak ramah pada pejalan kaki. Karena tidak menyediakan trotoar yang layak di ruas jalannya.

Trotoar adalah fasilitas bagi pejalan kaki. Tidak ada trotoar artinya tidak ada fasilitas bagi pejalan kaki. Pejalan kaki didiskriminasikan bahkan dibahayakan.

Kota minim trotoar artinya kota yang membatasi pergerakan warganya.

Trotoar adalah cermin hak asasi manusia. Kota minim trotoar adalah kota dengan hak asasi dikebiri.

Trotoar adalah tempat paling aman bagi pejalan kaki. Kota tanpa trotoar adalah kota yang tidak menyediakan rasa aman bagi warganya.

Jalan kaki adalah cara olahraga terbaik, terefisien dan termurah. Kota tanpa trotoar menghilangkan hak orang untuk sehat.

Trotoar adalah jalan raya bagi pejalan kaki. Kota minim trotoar artinya membatasi pergerakan warga dari satu tempat ke tempat lain.

Trotoar melambangkan egaliter budaya, setiap warga berhak menginjak setiap jengkal kotanya. Kota minim trotoar mempersempit hak warga untuk mwnginjak semua tempat, karena hak itu hanya diberikan kepada pengguna  kendaraan.

Trotoar adalah salah satu sarana pendidikan terpenting, karena anak-anak suka mengexplor dunianya lingkungannya. Kota minim trotoar mengurung anak-anak tanpa akses atas setiap jengkal dunianya.

Trotoar adalah sarana efisiennya ekonomi rakyat kecil. Anak-anak sekolah bisa jadi lebih sehat dan belanja rumah tangga hemat karena anak-anak berjalan kaki ke dan dari sekolah. Kota minim trotoar adalah kota yang tidak pro pada kesehatan warga dan efisiennya eknomi.

Trotoar adalah solusi kemacetan, karena orang tidak akan menggunakan kendaraan  untuk jarak radius kekuatan pejalan kaki. Kota minim trotoar adalah kita sumber macet.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline