Lihat ke Halaman Asli

Kalahkan Petronas, Pertamina Akan Jadi Perusahaan Kelas Dunia

Diperbarui: 29 November 2016   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: Sindonews

Pertamina patut berbangga hati, mungkin impian mereka untuk mengalahkan Petronas atau bahkan menjadi perusahaan minyak kelas dunia akan segera bisa tercapai. Kenapa Pertamina bisa seoptimis itu? Karena menurut data , pada semester pertama 2016 Pertamina  menjadi satu di antara sedikit perusahaan migas dunia yang meraih pertumbuhan bersih pada saat anjlokya harga minyak dunia. 

Pertamina meraup laba USD 1,83 miliar atau naik 221 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, berbanding terbalik dengan Petronas yang justru membukukan penurunan laba bersih 72% menjadi USD 1,54 miliar. Pertamina juga menjadi satu-satunya BUMN di Tanah Air yang berhasil masuk jajaran elit perusahaan dunia versi Majalah Fortune tahun ini.

Pertamina belum lama ini  mengakuisisi saham Maurel dan Prom, sebuah perusahaan migas yang berpusat di Paris, Perancis sebesar 24,53% dengan nilai akuisisi sekitar200 juta euro. Pertamina pun tercatat sebagai operator di Blok Menzel Lejment North, Aljazair, dan memiliki hak partisipasi di dua blok lainnya,yakni El Merk dan Ourhoud. Tidak hanya di Perancis dan Aljazair, Pertamina juga memiliki hak partisipasi sebesar 10% di Blok West Qurna 1, Irak. Melalui PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi atau PIEP, Pertamina telah menyelesaikan akuisisi 30% saham Murphy Sabah Oil Co Ltd dan Murphy Sarawak OilCo Ltd di ladang migas lepas pantai di Sabah dan Sarawak, Malaysia, yangbernilai USD2 miliar.

Demi memperkuat strategi untuk menjadi perusahaan minyak kelas dunia, Pertamina pun menurunkan Edwin Hidayat Abdullah sebagai Wakil Komisaris Utama, Edwin yang ditengarai oleh sejumlah pihak menjadi pihak yang getol mendorong penjualan PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) kepada PT PLN, padahal  PGE adalah anak perusahaan Pertamina yang notabene berada dibawah pengawasannya.

Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM, ditunjuk untuk mengisi posisi tersebut. Arcandra Tahar diyakini sangat paham disekitar pengelolaan migas, kehadirannya di Pertamina bisa membawa perusahaan itu menjadi lebih baik. Pemikiran Arcandra sejalan dengan Dirut Pertamina, Dwi Soetjipto, untuk lebih menggenjot pengembangan minyak dan gas bumi di wilayah sulit.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline