Lihat ke Halaman Asli

Membongkar Fakta Arcandra Tahar

Diperbarui: 25 November 2016   18:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: pribadi

Kepemimpinan Jokowi sebagai presiden Indonesia seakan mendobrak tatanan kebiasaan para presiden Indonesia sebelumnya. Selain merakyat dan rendah hati, Jokowi juga dalam menyusun kabinet agak berbeda dengan presiden sebelumnya. Kita pasti kenal dengan nama Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan yang sangat kontroversial dengan gaya nyentriknya.

Selain Susi Pudjiastuti, Jokowi juga "membawa pulang" Arcandra Tahar ke Indonesia. Seperti pernyataan Jokowi yang diwakilkan oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, "Pak Jokowi berkeinginan pelajar, mahasiswa, orang-orang profesional yang bekerja di luar negeri bagaimana itu ditarik kembali untuk membangun bangsanya. Itu yang saya tangkap keinginan Pak Jokowi," kata Tjahjo.

Siapakah Arcandra Tahar hingga Jokowi tertarik memanggilnya? Seberapa hebat Arcandra Tahar untuk berkontribusi bagi Indonesia? Sosoknya sempat menimbulkan perbincangan, belum lagi soal status dwi kewarganeraannya yang sempat ramai diperbincangkan.

Menurut , Arcandra Tahar adalah pemegang hak paten di bidang energi, salah satunya adalah hak paten dalam desain offshore. Sejak Oktober 2013, Arcandra pernah menjabat sebagai Presiden Petroneering Consulting di Texas, AS. Sebelum menjabat di Petroneering, ia pun pernah menjabat sebagai Principal Horton Wison Deepwater Inc pada tahun 2009 – 2013.

Saat kasus dwi kewarganegaraannya naik ke permukaan, Arcandra Tahar akhirnya di berhentikan secara terhormat oleh Jokowi. Padahal hasil kerja Arcandra Tahar walaupun hanya 20 hari saja terbukti nyata. Arcandra dapat menghemat uang sekian miliar rupiah terkait pengelolaan Blok Masela. Namun pada bulan Oktober lalu, ia kembali di angkat dengan status jabatan Wakil Menteri ESDM bersama Ignasius Jonan. Jokowi berujar yang dilansir

“Saya yakin keduanya adalah figur profesional yang tepat, berani, dan punya kompetensi untuk melakukan reformasi besar-besaran di ESDM. Ini isu manajemen, jangan ditarik ke personal dan politik,” ujar Presiden. 

Bersama Ignasius Jonan, kini Arcandra Tahar sedang mempertahankan PGE supaya tetap milik Pertamina dan nggak "dicaplok" PLN. Semoga saja Arcandra Tahar mampu menjawab ekspetasi pemerintah Indonesia dengan segala kerja nyatanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline