Lihat ke Halaman Asli

Petani Organik Lampung

PasukanAl-Mahdi

Menanam Secara Organik

Diperbarui: 29 Oktober 2020   04:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Aku menyadari, sejak revolusi industri yang dimulai pada abad 18, produk-produk "Dajjal" mulai disebar ke seluruh penjuru dunia. Mulai dari pupuk-pupuk kimia yang merusak unsur alami tanah, residu pestisida yang ada pada sayur-mayur dan buah-buahan dapat menyebabkan gangguan pada organ-organ tubuh, makanan-makanan dan minuman kemasan yang mengandung pengawet, pemanis dan pewarna sintetik. Semua produk tersebut sekarang sudah memenuhi penjuru bumi.

                 Perlu kita ketahui bersama, dalam jangka pendek, memang pupuk kimia mampu mempercepat pertumbuhan dan memberikan hasil yang melimpah dalam pertanian. Namun dalam kurun waktu semakin lama, unsur hara alami yang terdapat pada tanah akan habis dan tanah akan hilang kesuburannya. Disamping itu, residu pestisida yang tersisa dalam sayur mayur dan buah-buahan tidak akan hilang hanya dengan menyiramkan air saja. Menurut Dr. Zaidul Akbar, kita harus menggunakan cuka ketika membersihkan sayur dan buah agar residu pestisida tersebut dapat hilang dan tidak ikut masuk kedalam masakan yang kita konsumsi. Na'udzubillahi min dzaliik.

                Hanya manusia-manusia yang memperoleh petunjuk lah yang mampu menyadari bahaya dari produk-produk modern tersebut. Tak ayal lagi, semua manusia di dunia ini sudah dibodohi, ditipu, dijajah habis-habisan oleh para dalang yang mengatur infrastruktur-infrastuktur dalam skala mendunia. Mereka menguasai perekonomian, politik, budaya dan seluruh aspek kehidupan di seluruh penjuru dunia. Mereka menciptakan produk-produk tersebut mungkin memang sengaja hendak menghancurkan kesehatan manusia seraya memperoleh keuntungan besar-besaran tanpa memikirkan kemaslahatan umat manusia. Begitulah menurutku salah satu tafsir "Dajjal" sebagaimana yang telah digambarkan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW sekitar 14 abad yang silam.

                Mengapa kita tak mau kembali kepada ajaran nenek-nenek moyang kita, wahai Orang Timur..Sudah saatnya kita konsumsi makanan-makanan alami yang ditumbuhkan secara alami dari bumi yang merupakan bahan asal penciptaan diri. Bukankah negeri ini begitu subur untuk menumbuhkan tanaman-tanaman tanpa penggunaan pupuk-pupuk kimia dan pestisida yang merusak itu? Bukankah kita bisa membuat pestisida nabati? Bukankah makan ayam kampung lebih baik daripada makan ayam potong? Bukankah makan singkong, talas, jagung lebih baik pula daripada makan pizza, hotdog, humberger dan produk modern lainnya? Berfikirlah dengan jernih dan murni. Mari kita pelajari lagi apa-apa yang ada dan beredar di sekeliling kita. Sadarlah Wahai Orang Timur!!! Sadarlah wahai anak negeri! Bangkilah wahai anak-cucu sang Garuda!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline