Lihat ke Halaman Asli

Antonius Muardi

Mahasiswa PPG Calon Guru

UAS Prinsip Pengajaran dan Asesmen I

Diperbarui: 26 Desember 2024   01:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

UJIAN AKHIR SEMESTER

  • PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG CALON GURU)
  • GELOMBANG 2 TAHUN 2024
  • Mata Kuliah/sks       :  Prinsip Pengajaran dan Asesmen I / 3
  • Semester                    :  1
  • Hari/Tanggal             :  Senin, 23. Desember 2024
  • Waktu                        :  100 menit
  • Dosen Pengampu      :  Drs. Eliterius Sennen, M.Pd. dan Dr. Abdul Majir, M.KPd.

Ujian Akhir Semester memuat CPMK 3 dan 4 yaitu

  • Mahasiswa mampu menelaah pembelajaran dan asesmen menggunakan pendekatan TaRL, dan
  • Mahasiswa mampu merancang pembelajaran dan asesmen menggunakan pendekatan CRT.

Kerjakan soal-soal berikut!

Apa yang Anda ketahui mengenai pendekatan TaRL? Jelaskan kelebihan dari pendekatan TaRL ini!        (skor 20)

Pendekatan TaRL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang memperhatikan dan mempertimbangkan keberagaman level kemampuan peserta didik. Pendekatan ini dikembangkan oleh organisasi Pratham di India untuk meningkatkan keterampilan dasar membaca dan berhitung, terutama di lingkungan yang memiliki tantangan besar dalam pendidikan, seperti di daerah terpencil atau sekolah dengan keterbatasan sumber daya.

  • Kelebihannya: 
  • Fokus pada kemampuan peserta didik
  • TaRL menyesuaikan pengajaran berdasarkan kemampuan aktual siswa, bukan berdasarkan usia atau Tingkat kelas. Hal ini memastikan bahwa pembelajaran yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
  • Meningkatkan hasil belajar
  • Karena pendekatan TaRL berfokus pada keterampilan dasar seperti membaca dan berhitung, maka siswa yang sebelumnya tertinggal dapat dengan cepat mengejar ketertinggalannya dan meningkatkan hasil belajar secara signifikan.
  • Efisien dan terukur
  • TaRL mengunakan metode sederhana namun efektif, seperti pengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan dan penilaian rutin untuk memantau kemajuan. Hal ini memungkinkan pengelolaan yang efisien dengan sumber daya yang terbatas.
  • Mudah diterapkan
  • Pendekatan TaRL ini tidak membutuhkan teknologi canggih atau biaya besar. Dengan pelatihan yang singkat, guru, fasiltator atau bahkan relawan dapat menerapkannya di berbagai konteks.



  • Meningkatkan motivasi siswa dan guru
  • Siswa merasa lebih percaya diri karena dapat belajar sesuai dengan kemampuan mereka. Guru juga lebih termotivasi karena dapat melihat hasil nyata dari pendekatan TaRL ini dalam waktu singkat.
  • Dapat disesuaikan dengan berbagai konteks
  • Pendekatan TaRL telah berhasil di berbagai negara, termasuk di Afrika, menunjukkan fleksibilitasnya untuk disesuaikan dengan kebutuhan lokal.
  • Memanfaatkan kolaborasi komunitas
  • Pendekatan ini sering melibatkan masyarakat lokal, seperti orang tua atau relawan, dalam proses pembelajaran sehingga meningkatkan keterlibatan komunitas dalam pendidikan.
  • Mengurangi kesenjangan pendidikan
  • TaRL membantu siswa yang tertinggal untuk mengejar ketertinggalannya, mengurangi kesenjangan antara siswa yang memiliki kemampuan berbeda di dalam kelas yang sama.

Bagaimana cara yang dapat dilakukan guru untuk mengetahui capaian pembelajaran masing-masing siswa dalam menerapkan pendekatan TaRL?       (skor 10)

Dalam pendekatan TaRL dalam kegiatan pembelajaran, yang menjadi ciri khasnya yaitu mengelompokan peserta didik berdasarkan level pengetahuan mereka. Umumnya kemampuan peserta didik ada tiga yaitu kemampuan perlu bimbingan, mahir dan sangat mahir. Dalam kegiatan pembelajaran ketiga kelompok belajar ini guru harus menyajikan materi pembelajaran yang sama, akan tetapi yang menjadi pembeda yaitu kesulitan materi dalam pembelajaran. Penyajian materi pada tiga kelompok belajar ini berpedoman kepada taksonomi bloom yaitu sebagai berikut: kemampuan peserta didik perlu bimbingan disajikan materi dengan level pengetahuan C1 dan C2, peserta didik dengan kemampuan Mahir disajikan materi dengan level pengetahuan C3 dan C4 dan peserta didik dengann kemampuan sangat mahir disajikan materi dengan level pengetahuan C5 dan C6.

Kemudian cara yang bisa dilakukan oleh guru untuk mengetahui capaian pembelajaran dari setiap kelompok belajar berdasarkan level engetahuan tersebut yaitu dengan menggunnakan assessment. Assessment yang digunakan ada 3 yaitu assesmen of leraning, assessment for learning dan assessment as learning.

  • Assessment of learning (Asesmen pada akhir pembelajaran)
  • Asesmen pada akhir pembelajaran merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai, penilaian ini dilaksanakan untuk mengetahui pencapaian hasil belajar setelah peserta didik selesai mengikuti proses pembelajaran.
  • Assesmen for leraning (asesmen untuk proses pembelajaran)
  • Penilaian ini bertujuan untuk memberikan umpan balik terhadap proses belajar peserta didik, memantu kemajuan belajar, dan menentukan kemajuan belajar.
  • Assesmen as learning (asesmen sebagai proses pembelajaran)
  • Pada penilian ini yaitu melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan penilaian.
  • Dengan melaksanakan ketiga assessment tersebut guru dapat mengetahui capian pembelajaran dari setiap kelompok belajar peserta didik berdasarkan kemampuan dalam kegiatan pembelajaran.

Apa yang Anda ketahui mengenai pendekatan CRT? Jelaskan kelebihan dari pendekatan CRT ini!          (skor 20)

Pendekatan CRT atau pendekatan pembelajaran yang tanggap budaya adalah strategi pengajaran yang bertujuan untuk mengakui, menghormati, dan memanfaatkan keberagaman budaya siswa untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan efektif. Pendekatan ini tidak hanya membantu siswa dari kelompok minoritas atau yang terpinggirkan tetapi juga memberikan manfaat bagi seluruh siswa dengan mengajarkan penghargaan tehadap keberagaman dan keadilan sosial.

  • Kelebihannya:
  • Meningkatkan keterlibatan siswa
  • CRT mengintegrasikan latar belakang budaya, pengalaman, dan nilai pada diri siswa ke dalam proses pembelajaran, membuat siswa merasa dihargai dan termotivasi untuk terlibat aktif dalam belajar.
  • Membangun hubungan yang positif
  • Pendekatan ini menciptakan hubungan yang lebih baik antara guru dan siswa karena guru menunjukkan empati dan penghargaan terhadap identitas siswa, sehingga meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan.
  • Memperbaiki hasil belajar
  • Dengan menghubungkan materi pelajaran ke konteks budaya siswa, maka siswa lebih mudah memahami konsep dan mengaplikasinnya, yang berkontribusi pada peningkatan prestasi akademik siswa.
  • Meningkatkan identitas dan harga diri siswa
  • CRT membantu siswa merasa bangga dengan budaya mereka sendiri sambil belajar menghargai budaya orang lain. Hal ini penting untuk membangun rasa percaya diri dan identitas yang positif.
  • Mengurangi bias dan diskriminasi
  • Pendekatan ini mengajarkan guru dan siswa untuk mengenali dan mengatasi bias atau streotip budaya, menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif dan adil.
  • Mendukung keberagaman dalam pembelajaran
  • CRT memberikan ruang bagi siswa dari berbagai latar belakang untuk merasa bahwa pengalaman dan perspektif mereka relevan dan dihargai dalam proses belajar.
  • Menyesuaikan metode pengajaran
  • Guru yang menerapkan CRT cenderung menggunakan metode yang fleksibel, seperti pembelajaran berbasis proyek atau diskusi kelompok, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan beragam pada siswa.
  • Mengembangkan kemampuan berpikir kritis
  • Dengan mengeksplorasi isu budaya, sosial, dan sejarah dari berbagai sudut pandang, siswa diajak untuk berpikir kritis dan memahami dunia secara lebih holistik.
  • Meningkatkan kompetnsi guru
  • Guru yang menggunakan pendekatan CRT menjadi lebih peka terhadap berbagai dinamika sosial dan budaya dalam kelas, serta lebih siap untuk mengelola keberagaman secara efektif.
  • Menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif
  • Lingkungan belajar yang menghormati semua budaya menciptakan suasana pembelajaran yang lebih nyaman, terbuka, dan harmonis bagi seluruh siswa.

Jelaskan dengan singkat bahwa penggunaan pendekatan CRT dalam kegiatan pembelajaran dapat mengurangi bias dan diskriminasi! (skor 10)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline