Lihat ke Halaman Asli

Peserta PPG 13394

Mahasiswa PPG Calon Guru 2024

Aksi Nyata Topik 1: Perspektif Sosiokultural Dalam Pendidikan Indonesia

Diperbarui: 8 Oktober 2024   00:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumen Pribadi (2024)

1. Mulai Dari Diri

Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Hal yang saya pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran yakni saya akan memproleh berbagai ilmu dan wawasan baru terkait perspektif sosiokultural dalam memahami peserta didik yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Saya juga memikirkan tentang bagaimana menerapkan atau mengimplementasikannya ilmu tersebut nantinya pada saat pembelajaran di kelas.

2. Eksplorasi Konsep

Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Dalam topik ini saya mempelajari perjalanan pendidikan Indonesia dari tahun ke tahun dari masa sebelum kemerdekaan. Pendidikan pada era Belanda hanya diberlakukan untuk kalangan tertentu, sedangkan pada zaman kolonial Jepang, pendidikan diperuntukkan kepada seluruh kalangan masyarakat. Akan tetapi, Jepang juga tidak semata-mata membantu pendidikan Indonesia, Jepang memberi pelatihan kepada para prajurit untuk membantu kepentingan-kepentingan Jepang. Organisasi perjuangan guru pribumi terbentuk pada masa kolonial Belanda dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda. Organisasi ini terdiri dari berbagai lapisan guru, organisasi ini memperjuangkan nasib anggotanya yang memiliki latar belakang dan status sosial yang berbeda. Kesadaran kebangsaan dan semangat juang mendorong guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan Hindia Belanda. Ki Hajar Dewantara pernah menuliskan kritik pada pemerintah Belanda, ia juga membangun sekolah taman siswa agar kaum pribumi (dari berbagai golongan) mendapat hak pendidikan. Dalam topik ini saya juga mempelajari dari sudut pandang perspektif sosial, budaya, politik, dan ekonomi pendidikan yang ada di Indonesia.

3. Ruang Kolaborasi

Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Saya mempelajari bahwa faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik sangat berpengaruh dalam pendidikan dan pembelajaran. Dari berbagai faktor-faktor tersebut kita harus mengetahui apa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun dan memilih strategi atau model pembelajaran yang akan diterapkan, sehingga peserta didik memperoleh kemerdekaan dalam belajar. Dengan memahami faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang melatarbelakangi peserta didik, maka pendidik akan mampu untuk menerapkan strategi yang tepat dalam pengajarannya.

4. Demonstrasi Kontekstual 

Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Hal yang saya pelajarari dari demonstrasi kontekstual yakni belajar bekerja sama dengan rekan dalam memahami dan menyajikan informasi. Kita bisa berdiskusi untuk menemukan sebuah solusi atas permasalahan yang telah dibahas. Dengan begitu, kitab isa sama-sama saling bertukar pendapat mengenai berbagai pengaruh dari faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik bagi pendidikan di Indonesia.

5. Elaborasi Pemahaman 

  • Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?

Penting untuk mempelajari perspektif sosiokultural karena hal tersebut perlu ditanamkan dalam dunia pendidikan di Indonesia dalam memahami pembelajaran multikultural dan mempelajari bagaimana penerapannya. Pendidikan multikulltural menamanamkan pentingnya saling menghormati antar suku budaya, agama, dan ras, karena setiap peserta didik memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Dengan berbagai macam ragam dan perbedaan yang ada, guru harus mampu memberikan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

  • Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?

Pemahaman yang saya peroleh sebelum pembelajaran dimulai adalah bahwa dalam menjalankan proses pembelajaran, seorang guru perlu mengenal dan memahami kondisi sosial-kultural yang ada di lingkungan sekolah. Hal ini bertujuan agar pembelajaran dapat disesuaikan dengan karakteristik sosial-kultural peserta didik, sehingga memudahkan mereka dalam memahami dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.

  • Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline