Lihat ke Halaman Asli

Peserta PPG 10433

mahasiswa ppg prajabatan

Aksi Nyata Topik 3 Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan

Diperbarui: 27 Oktober 2024   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Zainiyah Amalia Ula Wildati

NIM    : 240211920150

Pada kesempatan kali ini saya akan melakukan refleksi mengenai materi yang telah saya pelajari melalui alur MERDEKA yang terdiri dari mulai dari diri, eksplorasi kosep, ruang kolaborasi, demonstrasi kontekstual, elaborasi, koneksi antar materi dan aksi nyata, berikut penjelasannya.

  • Mulai dari Diri 

Pada bagian mulai dari diri saya menjawab pertanyaan yang di dalamnya berisi tentang kondisi sekolah tempat saya belajar sebelumnya dan juga perbedaan proses pembelajaran dari setiap jenjang yang saya alami. Saya menjawab perbedaan saat saya berkuliah S1 dan PPG, pembelajaran yang saya lakukan sangat berbeda saat berkuliah s1 seluruh tugas dan materi ditentukan oleh dosen, sedangkan saat kuliah PPG seluruh tugas dan materi berasal dari LMS yang disediakan oleh kemendikbudristek.

Pada bagian ini saya juga menonton video dan membandingkan kondisi sekolah yang ada di video dan sekolah saya dahulu. Akses jalan dalam video tersebut sedikit sulit dilalui dan jika hujan kondisi nya sangat licin dan becek, sedangkan akses jalan pada sekolah saya dahulu sangat mudah, sebagian besar jalan menuju ke sekolah saya sudah diaspal sehingga sangat mudah untuk diakses. Fasilitas sekolah dalam video tersebut masih kurang memadai yakni dinding yang masih terbuat dari kayu, dan media pembelajaran terbatas, Sedangkan fasilitas di sekolah saya sudah cukup memadai, meja dan kursi sudah lengkap, terdapat lcd dan proyektr, ruang kelas sanga layak dan akses internet pun lancar.

  • Eksplorasi Konsep

Pada bagian ini saya mempelajari materi tentang isu-isu dalam pembelajaran melalui perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Pendidikan ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh aspek sosial saja, tetapi banyak aspek yang mempengaruhinya yakni aspek budaya, ekonomi, dan juga politik. Perbedaan yang terjadi karena beberapa faktor terebut bisa mengakibatkan kesenjangan dalam pendidikan. perbedaan kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan politik antar institusi pendidikan di Indonesia menunjukkan bahwa pendidikan belum merata dan memperburuk kesenjangan dalam struktur sosial di masyarakat. Peserta didik yang memiliki latar belakang sosial ekonomi menegah ke bawah tidak bisa bersekolah di sekolah favorit yang memiliki fasilitas lengkap seperti perpustakaan, laboratorium, serta guru yang berkualitas, mereka juga tidak bisa mendapat akses pendidikan tinggi yang memungkinkan mereka mendapat pekerjaan bagus dan layak di masa depan. Berbeda dengan anak yang memiliki kondisi sosial ekonomi menegah ke atas akan menerima akses yang memudahkannya untuk mencapai pendidikan yang tinggi sehingga kelak akan mendpat pekerjaan yang bagus. Ketidaksetaraan pada kualitas pendidikan akan berakibat pada kesenjangan dalam struktur masyarakat.

  • Ruang Kolaborasi

Pada ruang kolaborasi saya bersama kelompok saya melakukan interview dengan guru di dua sekolah yang berbeda, sekolah yang kami ambil adalah mewawancarai 2 sekolah yaitu SMPN 4 Bondowoso dan MTS Bustanul Ulum. Salah satu temuan yang kami dapatkan setelah melakukan wawancara adalah problematika yang terjadi dalam proses pembelajaran, di SMPN 4 Bondowoso ditemukan beberapa masalah yang dihadapi guru di antaranya perbedaan latar belakang ekonomi, identitas suku peserta didik adalah suku Madura yang sangat menjunjung tinggi harga diri sehingga peserta didik lebih sensitif terhadap penghinaan atau penilaian negatif dari teman sekelas, terdapat perbedaan minat antara peserta didik laki-laki dan perempuan. Sedangkan di MTS Bustanul Ulum kami menemukan beberapa permasalah di antaranya pembelajaran yang tidak efektif, hal ini dikarenakan MTs. Bustanul Ulum berada dalam naungan pesantren yang mewajibkan semua peserta didik tinggal dalam lingkungan pesantren dan memiliki banyak kegiatan sehingga berdampak pada kegiatan pembelajaran di kelas, terdapat beberapa peserta didik yang seringkali mengobrol dan tidak fokus bahkan karena padatnya kegiatan di pesantren siswa tidak jarang ada yang tertidur di kelas.

  • Demonstrasi Kontekstual

Pada demonstrasi kontekstual setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok. Kami mempresentasikan hasil wawancara yang telah kami lakukan pada guru di SMPN 4 Bondowoso dan MTS Bustanul Ulum. Kami menyajika materi presentasi dengan ppt dan mendesainnya semenarik mungkin.

  • Elaborasi Pemahaman

Pada bagian ini saya menjawab pertanyaan reflektif terkait apakah isu yang berkaitan dengan kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan politik bisa dihilangkan dalam masyarakat multicultural di Indonesia ?. Menurut saya Isu yang berkaitan dengan kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan politik di masyarakat multikultural seperti Indonesia sulit dihilangkan sepenuhnya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya keberagaman yang ada dalam masyarakat Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku, agama, bahasa, dan latar belakang ekonomi. Namun, meskipun isu-isu tersebut mungkin tidak bisa sepenuhnya dihilangkan, kita masih bisa berupaya untuk melakukan suatu usaha, seperti masalah ketimpangan ekonomi antara masyarakat menengah ke bawah dan masyarakat menegah ke atas, masalah ini menyebabkan banyak kesenjangan terjadi seperti ketidak adilan dalam akses pendidikan, keshatan, dan pekerjaan, daerah terpencil pun seringkali tertinggal dalam aspek pembangunan dan pendidikan. Menghadapi masalah tersebut pemerintah bisa mengupayakan kebijakan melakukan pembangunan yang merata di seluruh wilayah Indonesia, jika pembangunan infrastuktur merata diharapkan akses pendidikan dan ekonomi di daerah terpencil bisa mengalami peningkatan.

  • Koneksi Antar Materi

Pada koneksi antar materi saya membuat koneksi materi antara persektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pembelajaran, saya menghubungkannya dengan mata kuliah lain yakni filosofi pendidikan, prinsip pengajaran dan asesmen, dan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran.

  • Aksi Nyata

Pada tahap aksi nyata ini saya membuat sebuah refleksi yang ditulis dalam bentuk blog terkait seluruh angkaian pembelajaran yang telah dilalui berdasarkan alur MERDEKA. pada tahap ini pula saya juga menuliskan mengenai manfaat saya memepelajari materi ini guna mepersiapkan diri saya sebagai seorang guru profesional antara lain memahamil latar belakang peserta didik dari aspek sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Saya juga berusaha mengurangi dampak kesenjangan yang terjadi karena faktor tersebut. Jika saya menilai kesiapan saya terkait menjadi seorang guru saat ini yaitu masih 7 karean tidak ada kata puas dalam belajar, saya masih banyak kekurangan dan juga masih banyak hal yang perlu dibenahi dalam diri saya. Hal yang perlu lakukan lebih lanjut untuk mengoptimalkan kesiapan saya tentunya terus berikhtiyar dalam artian senantiasa berusaha dan berdoa, selain itu berusaha sebaik mungkin untuk mengimplementasikan materi yang telah dipelajari denag kehidupan nyata disekolah sebagai seorang guru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline