Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Jauhari Zuhair

Saya mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2024

Membangun Fondasi Pembelajaran yang Inklusif dengan Memahami Keunikan Peserta Didik

Diperbarui: 14 Oktober 2024   02:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap individu adalah ciptaan yang unik dari sang pencipta, demikian pula dengan para peserta didik. Di dalam ruang kelas, kita melihat berbagai bintang bersinar dengan cahaya mereka masing-masing. 

Ada individu yang cemerlang dalam mengajukan pertanyaan kritis, yang lain memilih untuk mengamati dari kejauhan, dan ada pula yang perlu dorongan ekstra untuk mengungkapkan potensinya. 

Memahami kebutuhan peserta didik bukan hanya mengakui keberagaman, tetapi juga berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang produktif. 

Di dalam organisasi, setiap individu merasa dihargai, didukung, dan memiliki kesempatan untuk tumbuh sesuai dengan ritme perkembangannya. Salah satu kunci untuk memahami kebutuhan peserta didik adalah dengan mengenali gaya belajar mereka. Seperti tanaman yang memerlukan nutrisi yang bervariasi, setiap individu memiliki cara unik dalam memahami informasi. 

Ada orang yang lebih suka informasi visual, seperti gambar dan grafik. Ada juga yang lebih suka informasi auditorial, sehingga lebih mudah dipahami melalui suara. Selain itu, ada juga yang lebih suka informasi kinestetik, dengan belajar melalui gerakan dan pengalaman langsung. 

Dengan memahami preferensi belajar ini, guru dapat menyajikan materi pembelajaran dengan berbagai cara yang menarik dan efektif. Tidak ada metode yang sempurna untuk diterapkan, karena setiap peserta didik memiliki cara belajar yang optimal. Pembelajaran tidak hanya berkaitan dengan transfer pengetahuan, melainkan juga mengenai pembentukan karakter.

Peserta didik memerlukan tidak hanya pengetahuan akademik saja, tetapi juga dukungan emosional dan sosial untuk berkembang menjadi individu yang utuh.

 Lingkungan belajar positif dan inklusif menciptakan rasa aman bagi peserta didik untuk mengeksplorasi, bertanya, dan membuat kesalahan. 

Ketika mereka merasa dihargai dan didengar, motivasi belajar mereka akan meningkat dan kepercayaan diri mereka akan tumbuh. Tidak semua peserta didik belajar dengan kecepatan dan cara yang sama. Beberapa orang mungkin memerlukan bantuan tambahan, seperti siswa dengan kebutuhan khusus. 

Pendekatan pembelajaran yang dibedakan memungkinkan guru untuk menyesuaikan materi, aktivitas, dan penilaian sesuai dengan kebutuhan individu. Dengan demikian, setiap peserta didik dapat belajar pada tingkat yang sesuai dengan kemampuannya dan mencapai potensi maksimal. 

Komunikasi yang terbuka dan efektif adalah kunci untuk membangun hubungan yang kuat antara guru dan peserta didik. Dengan mendengarkan secara aktif, mengajukan pertanyaan yang tepat, dan memperhatikan bahasa tubuh peserta didik, guru dapat mengidentifikasi kebutuhan mereka dengan lebih baik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline