Lihat ke Halaman Asli

Sudah Babak Belur, Wasit Muhaimin Terancam Sanksi Berat

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Bak pepatah, sudah jatuh tertimpa tangga pula. Sudah babak belur di-KO Pieter Rumaropen, wasit Muhaimin juga bakal di-KO komisi wasit yang diketuai Robertho Rouw dengan ancaman sanksi 2 tahun.

Nasib pengadil lapangan ISL ini sungguh sangat mengenaskan. Setelah mengetahui hukuman bagi pieter yang sudah ditetapkan seumur hidup oleh komdis, dikurangi habis hingga tersisa 1 tahun oleh komding, Muhaimin harus menerima kenyataan pahit dipersalahkan atas aksi pukul Rumaropen pada dirinya.

Sudah bibir sobek, muka lebam dan berdarah-darah, Muhaimin harus rela jadi tumbal "keganasan" komisi wasit untuk membersihkan korps wasit yang ada dibawah Robertho.

Hinca Panjaitan sudah mengamankan "citra" dirinya dengan sikap tegas memberi hukuman seumur hidup pada Rumaropen walaupun akhirnya kandas juga ditangan komding dengan keputusan yang mendiskon besar-besaran hukuman bagi Rumaropen. Kini giliran Robertho Rouw juga tidak mau kalah dengan kompatriotnya tersebut.

Sebagai ketua komisi wasit, Rouw mengancam Muhaimin dengan sanksi berat jika terbukti bersalah yang mengakibatkan dirinya babak belur.

"Kami berprinsip, ada akibat pasti ada sebabnya. Karena itu, kami juga mengevaluasi kinerja Muhaimin, di kantor PSSI, Jakarta, Rabu (29/5). Kalau Muhaimin terbukti melakukan kesalahan, bisa saja tidak diberikan kepercayaan untuk memimpin pertandingan selama satu atau dua tahun," ungkap Rouw. Lihat disini.

Kalau benar terjadi Muhaimin nanti dihukum maksimal 2 tahun, maka sebuah dagelan hukum sepakbola sedang dipertunjukkan PSSI yang dihuni anggota KPSI. Pieter Rumaropen sang penganiaya yang mengakibatkan babak belur dan berdarah-darah nya wasit hanya dihukum 1 tahun, tetapi sang korban wasit Muhaimin dihukum sama beratnya selama 1 tahun bahkan mungkin bisa lebih lama lagi karena terancam hukuman 2 tahun.

Lalu, kemana lagi kami berharap sepakbola Indonesia bakal maju dan berprestasi jika untuk alasan kemanusiaan hukum tidak bisa diandalkan. Dan masihkah ada yang menganggap KPSI sebagai penyelamat sepakbola Indonesia?

Salam Olahraga

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline