Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Sholat Tarawih Harus 23 Rakaat?

Diperbarui: 4 Juli 2015   22:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Perbedaan sholat tarawih yang dilakukan selama bulan Ramadhan di seluruh dunia berbeda-beda. Dan perbedaan itu sangat dihormati diantara sesama muslim dan pelaksanaanya diserahkan sesuai landasan Hadish di masing-masing daerah.

Tapi berdasarkan petunjuk dari Ajengan kami di pesantren Miftahul Huda- Garut- Jwa Barat. Sholat Tarawih harus dikerjakan 23 Rakaat dengan witirnya.  Yaitu Tarawih 20 rakaat dan witir 3 rakaat (sholat Tarawih dikerjakan 2 rakaat ditutup salam sebanyak 10x dan sholat Witir 1x dengan 1x salam). Landasan yang diberikan adalah bahwa sholat tarawih dan witir yang 23 rakaat adalah pengganti sholat yang dikerjakan pada malam hari yaitu sholat Taubat 8 rakaat, sholat Hajat 8 rakaat dan sholat Tahajud 4 rakaat di tutup dengan witir 3 rakaat.

Sholat Taubat dilakukan setelah sholat magrib dengan 2 rakaat dan 4x salam, karena pintu taubat  terbuka diwaktu penggantian antara siang dan malam yaitu sehabis Magrib. Sholat Hajat dikerjakan setelah sholat Isya sebanyak 8 rakaat dengan 2x salam, hal ini karena pintu permohonan/rejeki itu dibuka Allah diwaktu itu. Dan halnya sholat Tahajud dikerjakan  antara pukul  1.30 – 2.30 tengah malam karena pintu pengampunan adanya di jam itu.

Hal ini sudah kami lakukan sejak berdirinya pesantren dan juga sudah dilakukan oleh para pendahulu dari asal pesantren ini. Sholat Taubat,Hajat dan Tahajut  dibulan  selain Ramadhan dan sholat Tarawih di bulan Ramadhan  rutin dilakukan setiap hari di pesantren ini dan itu juga sudah dilakukan sejak pesantren ini berdiri.

Tapi sebagian besar di Indonesia sholat Tarawih dan Witir hanya 11 rakaat. Apa landasannya?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline