Lihat ke Halaman Asli

Asep Afifudin_

Tetaplah menjadi baik, walau terkadang kebaikanmu diremehkan.

Kursi yang Terluka

Diperbarui: 15 Januari 2025   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(A.A) 

Kursi yang Terluka

Malam kembali mendongeng tentang para rindu yang menerjang cinta di sudut ruang kesepiannya. Menunggu datang atau pulang para pemeluknya.

Kemudian---debar dadanya terkandung ribuan butir harap yang tak lepas, juga doa yang tak sia-sia terlepas. Bahwa harap lebih rabung, doa lebih puncak daripada gunung.

Maka, hanya tabah tanpa tanya, juga ikhlas tak perlu raba. Sebab rindu bebas mengembara, cinta tetap lebih rahasia dari belantara.

Aku---kursi yang kehilangan satu kakinya, mencoba berdiri dan tetap gigih berpura, kerap kubiarkan berdukacita, seperti juga (kata; aku) yang tak sempat (kau) baca.

Pemalang, 15 Januari 2025

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline