Seharusnya Tak Ada
Seharusnya tak ada lagi hari ini, sisa-sisa cinta yang aku resapi, biar gagal dan rela mengalir di nadi, sebab tak pantas sebenarnya menikmati kembali kecupan atas tak kepedulianmu yang runtuh sejak dini.
Sepertinya kau kalah, bukan salah. Juga bukan karena gagal, hanya saja kepercayaanmu telah dianggap meninggal. Oleh sebab itu sekarang renungilah---bukankah kau perlu berpindah supaya hatimu tak merasakan patah?
Seharusnya tak ada lagi hari ini, kepingan-kepingan tentangmu yang kupungut kujadikan arti, bahwasanya kau sudah mengerti, setiap yang tidak dibutuhkan adalah sesuatu yang tak penting lagi dan bukankah titik itu tanda berhenti.
Payah. Memang, bertahan dengan keadaan yang tidak memungkinkan, seperti kursi yang kehilangan satu kakinya kau lupakan
segala akibat yang menjatuhkan, padahal ia telah lupa duduk dan sandaran, tapi kau tetap buta keindahan hilang kesadaran---bahwa sebenarnya kau telah sendirian.
Pemalang, 29 November 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H