Pemerah Bibir
Aku ingin menjadi pemerah bibirmu:
senantiasa menjagamu atas apa-apa yang akan menempel di sana, dan akan menambah kecantikanmu lebih bercahaya.
Tak ada khawatir yang menghantuimu nanti, sebab telah aku pulangkan setiap pucat, dan layu kubunuh mati. Tak ada lagi, sebab mereka akan jauh lebih takut melihat intim kita yang ngeri dan peduli.
Dan aku ingatkan padamu bila mulai memudar setiap warna. Hendakmu lihat purnama. Sebab kau akan menemukan pemahaman bahwa tentu masih kau yang tetap sempurna.
Pemalang, 24 November 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H