Lihat ke Halaman Asli

Asep Afifudin_

Tetaplah menjadi baik, walau terkadang kebaikanmu diremehkan.

Sepanjang Kesepian

Diperbarui: 25 Oktober 2024   20:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(A.A) 

Sepanjang Kesepian

Di sepanjang jalan belik, kau berteriak dalam ingatan, samar bayang buram tak berpulang---dan membiarkan aku batuk sendirian.

Tak ada simpul terikat, terkecuali degup jantung yang terpikat oleh rayumu yang manis racun paling lekat---ini cuaca hebat yang berangkat.

Aku rasa angin tak lebih gemuruh dari malam kemarin. Ia lebih bisa mengubah diri cepat dari mereka yang tak sanggup melihat kekasihnya bersama orang lain---seperti yang bertahan meskipun dianggap lain.

Malam ini, hanya ada oleh-oleh yang khas memuaskan, ialah rindu yang aku makan sendirian---sepanjang kesepian.

Pemalang, 25 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline