Lihat ke Halaman Asli

Asep Afifudin_

Tetaplah menjadi baik, walau terkadang kebaikanmu diremehkan.

Tentang Gadis Kesepian

Diperbarui: 23 September 2024   22:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(A.A) 

Tentang Gadis Kesepian
Oleh: A.A

Aku temui gadis dikesepian
dengan beralas keraguan, beratap kesedihan. Adakah sinar memancar untuk membakar, kerak tangis yang lama kian hari semakin bengis.

Matanya surut, bibirnya berkabut. Aku tanya kenapa tak pulang ke rumah, ia jawab aku tak ramah. Bukan karena ia tak mau, memang ia sekarang tak punya. Sadarku.

"Angin badai tak lebih kencang dan menakutkan, daripada perginya seseorang yang disayang pergi tanpa pamitan." Ucapnya padaku. Juga ia berkata tidak apa-apa pada setiap yang sementara ada untuk menjeda lukanya.

Kau lihai menipu kesedihan dengan diammu, meski aku tahu rasa sakitmu. Tubuhku terkunci, dan aku menemukan sedikit arti. Sebab diam lebih dihormati, daripada berperasaan pada seseorang yang cintanya telah mati.

Pemalang, 23 September 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline