Lihat ke Halaman Asli

Perwita Adella Aurelia

Mahasiswa UNUSA

Diabetes Usia Remaja

Diperbarui: 2 November 2021   17:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Bisa kah pada usia remaja terkena diabetes? Pada zaman modern seperti ini banyak kemungkinan dapat terjadi, bahkan hal yang tidak disangka-sangka pun dapat terjadi pada diri kita, yang tentu nya tidak memandang gender maupun usia. 

Ya, salah satu contohnya adalah saya sendiri. Disini saya akan membagikan pengalaman kurang menyenangkan saya yang terkena diabetes saat masih umur belasan lebih tepatnya pada kelas 2 SMA. Rasanya sempat tidak percaya bagaimana bisa saya terkena penyakit diabetes yang bahkan setau saya penyakit ini sering terdapat pada orang orang yang sudah berumur seperti lansia. 

Sebelum saya membagikan pengalaman kurang menyenangkan ini tentunya dengan penjelasan sebenarnya apa sih penyakit diabetes itu? 

Diabetes melitus (DM) atau bias disebut dengan kencing manis didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999).

Diabetes mellitus sendiri pun terbagi menjadi 2, yaitu diabetes mellitus tipe 1 dan diabetes mellitus tipe 2. Saat ini yang sedang saya alami adalah diabetes mellitus tipe 1. Pada diabetes tipe 1, sel-sel beta di pankreas mengalami kerusakan, sehingga produksi insulin menurun. Akibatnya, sel-sel tubuh tidak dapat mengambil gula dari darah dan kadar gula darah meningkat. 

Diabetes tipe 1 terjadi akibat adanya gangguan yang disebut autoimun, di mana antibodi yang seharusnya melindungi tubuh terhadap infeksi justru menyerang sel tubuh sendiri. 

Dalam hal ini, yang diserang oleh antibodi adalah sel beta yang terdapat di dalam pankreas. Selain karna autoimun tersebut faktor lainnya bisa jadi berasal dari keturunan dan pola makan yang salah.

Sebelum saat terkena penyakit diabetes tidak hal apapun yang dirasakan, semua berjalan normal seperti biasanya, hingga tiba saat SMA saya mengikuti pelatihan OSIS, dapat dipastikan pasti diadakannya latihan dasar kepemimpinan siswa (LDKS), sepulang dari acara tersebut saya merasa sangat letih, dan berat badan turun namun saya anggap itu biasa mungkin karena kelelahan.

Hari demi hari berlalu, tubuh serasa semakin tidak bugar seperti biasanya, bahkan saya sering merasa ngantuk saat jam pelajaran sehingga saya sering tertidur pada jam istirahat dan diwaktu jam kosong. 

Tidak hanya sampai disitu, saya juga sering merasa haus, saat merasa haus disekolah saya tidak minum air putih yang telah dibawa dari rumah karena rasanya hanya ingin minum manis pada saat itu, saya mulai sering membeli minuman botolan yang siap saji termasuk es yang dijual sebelumnya berbentuk sachet-an, hingga saya dapat minum dengan porsi minum yang tidak biasanya saya minum disamping itu juga sangat sering buang air kecil. 

Saat membaca tulisan pada papan tulis pun menjadi buram (penglihatan sering kabur). Karena saya belum paham betul mengenai gejal gejala diabetes jadi tetap saya biarkan. Dan tiba lah saat setelah sholat maghrib saya merasa mual mual juga sedikit sesak nafas, orang tua langsung membawa saya ke rumah sakit Surabaya untuk segera diperiksakan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline