Lihat ke Halaman Asli

Peran Ibu bagi Ahok

Diperbarui: 29 Desember 2016   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak keinginan Ahok untuk terjun ke politik sang ibu sempat khawatir terkait dirinya yang ingin terjun ke politik. Tetapi, belakangan ibunya percaya bahwa anaknya itu akan menjadi pemimpin yang baik. Ibunya Buniarti Ningsih selalu memberikan dukungan dan do’a untuk dirinya.

Pria asal Bangka Belitung itu memang dikenal sebagai orang yang tegas dan lugas dalam kepemimpinanya. Sejak dia mendirikan PT. Nurindra Ekapersada tahun 1992 sebagai persiapan untuk membangun pabrik Gravel Pack Sand (GPS) tahun 1995 yang dibangun di Dusun Burung Mandi Desa Mengkubang Kecamatan Manggar Belitung Timur, telah menggagas proyek itu untuk mensejahterakan seluruh stakeholders.

Gagasan penyejahteraan Ahok itu sukses dibangun untuk warga Belitung saat itu, sehingga membuat karirnya cepat melejit dari Bupati Belitung Timur sampai menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sejak terjun ke politik, dia menyadari kerasnya perpolitikan dan birokrasi yang korup, pabriknya ditutup karena dia melawan kesewenang-wenangan pejabat.

Tentunya, ada peran ibu di balik semua itu. Do’a-do’a yang dipanjatkan ibu selalu memberikan kekuatan tersendiri bagi setiap anak yang dido’akan. Begitupun gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang tak lupa selalu meminta do’a dalam setiap hal yang dilakukanya. Terutama pencalonanya sebagai gubernur DKI Jakarta.

Dalam waktu yang sama, Ahok sedikit bercerita tentang ibunya yang sedang sakit saat itu. “Saya ingat ibu saya sakit saya enggak mau sekolah karena takut ibu meninggal dunia, waktu papah bangkrut punya kebon, ibu saya suka metik-metik pohon”. Ujarnya. Begitu pentingnya peran ibu menurut Basuki Tjahaja Purnama atau pria yang disebut Ahok.

Maka dari itu, tidak heran jika calon gubernur itu sangat menyayangi ibundanya. Karena sejak kecil dia sudah lekatkan kasih sayang itu terhadap ibunya. Sehingga dia tumbuh menjadi sosok yang sangat penyayang. Di balik ketegasannya dalam memimpin Ibu Kota Jakarta.

Sosok gubernur sekaligus calon gubernur DKI Jakarta yang terlihat tegas itu, ternyata sangat mencintai ibunya. Terbukti, di sela-sela kesibukannya Ahok masih sempat menelpon ibunya hanya untuk menanyakan kabar tentang ibunya. Karena kecintaanya terhadap ibunya, sesibuk apapun dirinya masih sempat untuk menanyakan kabar kepada ibunya.

Ahok pun memberikan gagasanya tentang peran ibu dalam keluarga. Menurutnya, sosok ibu sangat berperan penting dalam keluarga. Dia juga berpendapat bahwa peran ibu lebih vital dibandingkan peran ayah. “Anak saya kalau enggak lihat ibunya sehari saja, selalu Tanya, ‘Mama mana, mama mana? Tapi kalau enggak lihat saya tiga hari itu biasa saja”.

Ini menyadarkan kita bahwa peran ibu dalam keluarga sangatlah penting bagi anak-anaknya. Bayangkan saja, jika anak-anak tidak melihat ibunya saja dalam sehari mereka merasa kehilangan sekali. Tetapi, jika seorang ayah yang berhari-hari tidak dilihatnya mereka biasa-biasa saja. Ini berarti hubungan ibu dengan anak sangat kuat, bagaimana bisa? Karena ibu mengandung selama Sembilan bulan lamanya kemudian harus bersusah-payah untuk melahirkanya.

Oleh sebab itu, peran ibu dalam perkembangan anak sangatlah penting. Tidak dapat dipungkiri bahwa ibu adalah sekolah yang pertama. Maka ajaran-ajaran yang melekat sampai tumbuh dewasa adalah ajaran seorang ibu yang diajarkan kepada anaknya ketika masih kecil. Karena cinta dan kasih sayang seorang ibu tak terhingga sepanjang masa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline