Lihat ke Halaman Asli

KKN MIT Posko 18 Pudakpayung

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Ikuti Pengabdian Masyarakat 2024 STUNTERAL" di Kelurahan Pudakpatung

Diperbarui: 23 Juli 2024   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peresmian program pelatihan digital oleh Tim PKNPM Universitas Diponegoro, bersama dengan Tim Puskesmas dan Karang Taruna Pudakpayung (07/07/24)./dok. pri

Semarang, 7 Juli 2024 -- Sekelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari UIN Walisongo Semarang turut serta dalam "Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat 2024 STUNTERAL" yang diadakan oleh mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) di kantor Kelurahan Pudakpayung.

Kegiatan utama dari program ini meliputi pemaparan materi tentang stunting dan pelatihan penggunaan alat antropometri untuk pengukuran pertumbuhan anak. Selain itu, pelatihan literasi digital diadakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya informasi kesehatan yang akurat dan cara mengaksesnya melalui media digital.

Program ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Kepala Lurah Kelurahan Pudakpayung, Ibu Lurah Kelurahan Buddhamayu atau yang mewakili, Kepala Puskesmas Kelurahan Pudakpayung atau yang mewakili, Mas Anggoro selaku Ketua Karang Taruna Kelurahan Kudapayung, dan Bapak Priyanti Nugraha Prabowo Murni sebagai dosen pembimbing Tim PKNPM Universitas Diponegoro.

Dalam acara ini, para peserta mendapat pelatihan mengenai pentingnya literasi digital untuk mendukung upaya pencegahan stunting di masyarakat. Salah satu pemateri, Kepala Puskesmas Kelurahan Pudakpayung, menjelaskan bahwa "Stunting adalah masalah kesehatan yang serius, dan melalui literasi digital, kami dapat meningkatkan kesadaran serta menyediakan informasi yang tepat kepada masyarakat tentang cara pencegahan stunting."

Mas Anggoro, Ketua Karang Taruna Kelurahan Kudapayung, menambahkan, "Melalui program ini, kami berharap masyarakat terutama generasi muda dapat lebih memahami pentingnya asupan gizi yang baik dan cara memanfaatkan teknologi untuk mendapatkan informasi kesehatan yang valid."

Bapak Priyanti Nugraha Prabowo Murni, dosen pembimbing Tim PKNPM Universitas Diponegoro, juga menekankan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan dan masyarakat dalam mengatasi masalah stunting. "Kolaborasi seperti ini sangat penting untuk menciptakan solusi yang efektif dan berkelanjutan dalam mengatasi masalah stunting di masyarakat."

Kegiatan yang diadakan di Kelurahan Pudakpayung memberikan pemahaman dan kesadaran dalam upaya pencegahan stunting dengan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan literasi masyarakat.

Materi mengenai upaya pencegahan stunting dan penggunaan alat penimbang berat badan serta alat penimbang tinggi badan ( https://kknkramat24walisongo002.blogspot.com/2024/07/mari-cegah-stunting-dengan-meningkatkan.html ).

Kolaborasi antara mahasiswa, institusi kesehatan, dan tokoh masyarakat menunjukkan komitmen bersama untuk mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya pelatihan ini, masyarakat diharapkan mampu mengakses informasi yang akurat mengenai gizi dan kesehatan serta menggunakan teknologi untuk mendukung upaya pencegahan stunting secara efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline