Lihat ke Halaman Asli

Sinta Dewi

Freelancer

Pemilu Sebagai Ajang Untuk Menghargai Perbedaan Pendapat Bukan Memecah Belah

Diperbarui: 29 Februari 2024   06:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Pemilu merupakan tonggak demokrasi yang penting dalam kehidupan sebuah negara. Di Indonesia, pemilu menjadi momen yang sangat dinanti-nantikan oleh rakyat, di mana suara mereka menjadi penentu arah masa depan negara. Namun, setelah perhelatan demokrasi tersebut, yang tak kalah penting adalah bagaimana bangsa ini mempertahankan persatuan dan kesatuan, terutama mengingat keragaman sosial, budaya, dan politik yang kaya di dalamnya. 

Keberagaman sebagai Kekuatan

Indonesia, dengan lebih dari 17.000 pulau dan ratusan suku bangsa, adalah salah satu negara yang paling beragam di dunia. Setiap pemilihan umum selalu menjadi panggung bagi beragam ideologi politik dan aspirasi masyarakat. Namun, pasca pemilu, keberagaman ini dapat menjadi sumber perselisihan jika tidak dikelola dengan bijaksana. Oleh karena itu, penting untuk memandang keberagaman sebagai kekuatan, bukan sebagai sumber perpecahan.

Membangun Jembatan, Bukan Tembok

Setelah pemilu, terkadang muncul gesekan antarpendukung berbagai kubu politik. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap pilihan politik merupakan hak demokratis warga negara. Persatuan dan kesatuan dapat dibangun dengan membangun jembatan komunikasi antara kelompok-kelompok yang berbeda pandangan. Dialog yang terbuka, penuh rasa hormat, dan dipenuhi dengan empati akan membantu meredam ketegangan yang mungkin muncul.

Merajut Kembali Simpul-Simpul Persatuan

Salah satu tugas utama setelah pemilu adalah merajut kembali simpul-simpul persatuan yang mungkin terkikis selama proses kampanye politik yang tajam. Ini melibatkan upaya dari semua pihak, termasuk pemerintah, partai politik, tokoh masyarakat, dan media massa, untuk menegakkan semangat persatuan dan kesatuan. Program-program rekonsiliasi, dialog lintas agama dan suku, serta kampanye kebangsaan yang inklusif dapat membantu memperkuat fondasi persatuan.

Mengutamakan Kepentingan Bersama

Pasca pemilu, pemenang dan kalah harus bersatu kembali untuk mengutamakan kepentingan bersama: kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Politik bukanlah pertandingan di mana ada pemenang mutlak dan pecundang total. Semua pihak memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama demi mewujudkan visi bersama: membangun Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat.

Membangun Kesadaran Politik yang Matang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline