Lihat ke Halaman Asli

Sebuah Nyawa

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ingin kusobek mulutmu agar tak mengeluarkan madu

Ingin kucekik leher jenjangmu karena sungguh, aku sangat menyukainya

Ingin kucongkel dua bola matamu karena tatapanmu mengiris nadiku

Ingin kucabik-cabik wajahmu karena selalu menghantuiku, pagi, siang, sore, malam, pagi lagi

Ingin kubedah dada bidangmu karena hatiku telah merasuk ke dalamnya

Kau, makhlukNya yang terindah telah membuatku buta,

Melumpuhkan segala syaraf,

Meremukkan tulang-tulang dan

Menghancurkan sistem kerja otakku

Dan, kaupun pergi setelah segala kekuatanku musnah

Kau hilang setelah aku mencandu morfinmu

Tak ada yang tersisa karena hatiku pun kau ambil

Kini tinggal sesosok lemah tak bernyawa




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline