Lihat ke Halaman Asli

Kisah Si Setan

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Si Setan namanya,

“Ambil anak panah, hujamkan ke dalam jantungku,

Jantungku api,

ku tak bisa mati,

tapi ingin mati”

Suatu hari, si Setan terbaring lemah

Anak panah menancap dada

Dia ingin mati, tapi..

Dia tak bisa mati,

Dia Setan

Bukan darah yang keluar, tapi api.

Yah, api.. dia kan Setan.

Hujan turun,

Si Setan tetap berapi, api biru, merah, hitam

Setan tak juga hangus walau dia berapi

Karena dia Setan

Sekarat,

Si Setan mengerang,

“Tuhan! Cabut nyawaku sekarang”

“Belum waktunya kau mati” kata Tuhan

Setan tak ingin api,

Tapi api tetap api

Setan tetap Setan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline