Pembaca sekalian yang budiman. Pada kesempatan ini saya akan memberikan sedikit goresan pena saya mengenai “Pentingnya Pendidikan Jurnalistik bagi Para Guru”. Yang pada kali ini kebetulan saya adalah calon guru pendidikan di salah satu Universitas Islam di Jawa Timur.
Pendidikan jurnalistik tidak hanya diketahui oleh seorang wartawan atau seorang yang bekerja di instansi penerbitan atau yang sedang mencari berita. Namun, pendidikan jurnalistik juga perlu diketahui oleh para calon guru, khususnya guru kependidikan. Mengapa demikian, hal tersebut dikarenakan seorang pengajar (guru) harus mampu menyampaikan penjelasan dengan baik dan benar, sehingga apa yang disampaikan dapat dimengerti dan dipahami oleh siswa. Sedangkan jurnalistik berperan penting terhadap kemampuan seorang guru dalam berinteraksi dengan siswa baik dalam pembicaraan ataupun tulisan dan media pembelajaran.
Manfaat lain dari Pendidikan Jurnalistik dalam ranah pendidikan adalah bahwa Jurnalistik bukanlah sebuah kegiatan yang hanya menuliskan sebuah berita yang tak bermakna. Setiap tulisan yang termuat dalam koran, majalah, tabloid, dan lain sebagainya, itu juga mempunyai nilai-nilai pendidikan, baik itu pendidikan moral, agama, politik, atau pendidikan yang lainnya. Serta tidak hanya pengetahuan yang berguna bagi para intelek saja, akan tetapi pengetahuan yang disajikan oleh jurnalis dalam media massa itu adalah pengetahuan yang berguna bagi seluruh lapisan masyarakat dengan menggunakan suatu bahasa yang mudah dipahami oleh kondisi masyarakat.
Hal tersebut terlihat dalam media cetak koran yang biasanya menyajikan kolom-kolom yang berisi tulisan tentang pendidikan atau ilmu pengetahuan, guna menambah pengetahuan pembacanya. Terkadang juga secara tidak langsung media cetak itu memasukkan ilmu pengetahuan dalam berita-berita, artikel, atau tajuk rencana, sering pula disajikan dalam bentuk berita-berita bergambar, ulasan berita, tajuk, cerita bersambung ataupun cerita pendek yang disajikan sarat akan nilai-nilai pendidikan.
Manfaat jurnalistik dalam ranah pendidikan ini bisa dirasakan oleh semua masyarakat dari anak-anak sampai orang dewasa. Bagi anak-anak membarikan pelajaran atau pengetahuan tentang nilai-nilai moral atau etika meskipun itu tidak secara langsung, dimana nilai-nilai tentang moral itu lebih cepat dan mudah diterima oleh anak-anak daripada pelajaran yang berada di sekolah atau guru agama mereka. Hal ini bisa dilihat bahwa anak-anak lebih sering meniru apa yang dialkukan oleh para tokoh film yang mereka tonton dalam media televisi. Serta membantu meningkatkan daya kreativitas anak dengan adanya tayangan-tayangan dalam media televisi seperti membuat mainan dengan menggunakan kertas lipat, barang-barang bekas, atau dengan menggambar dan lain sebagainya.
Sedangkan bagi orang tua bisa menambah pengetahuan tentang cara-cara terbaik dalam mengasuh dan mendidik anak. Bisa juga memberikan pengajaran tentang memasak melalui media elektronik atau hanya lewat resep-resep yang ditulis dalam media cetak. Dan jurnalistik juga memberikan pengetahuan tentang kiat-kiat sukses bagi para pengusaha atau pedagang.
Dari uraian singkat diatas dapat dilihat bahwa secara tidak langsung jurnalistik juga membantu anak-anak yang putus sekolah atau masyarakat tingkat rendah untuk mendapatkan pendidikan dan pengetahuan yang luas. Serta membantu program pemberantasan buta huruf bagi masyarakat Indonesia.
Bahkan yang tak kalah pentingnya adalah pendidikan jurnalistikpun membawa manfaat bagi rekan guru, bahkan bisa menambah kredit point terutama bagi yang mengikuti sertivikasi, bila rekan guru yang rajin menulis artikel di media cetak. Untuk itu, marilah kita bersama menyelami dunia Jurnaistik. Bukan sekedar teori Jurnalistik semata, namun yang terpenting adalah langsung menulis, menulis dan sering menulis mulai dari sekarang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI