Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Hidup dan Air

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hidup itu laksana air di puncak gunung
Dapat tertampung namun mudah untuk terjatuh
Tak selamanya puncak dapat menampung air,
dan ada kalanya ia ringkih hingga melesat turun.

Namun, ketika air mengalir deras,
Akankah hidupnya akan berakhir?
Akankah ia terbuang dengan percuma?

Tak ada pertanyaan yang tak memiliki jawaban.
Tak ada gundah gurau yang terbalas sia-sia.
Selalu ada jawaban atas jatuhnya air ke dasar tanah.
Selalu ada alasan mengapa air tak selalu tertampung dengan nyaman.
dan, selalu ada rencana dibalik sebuah bencana.

Hidup itu laksana air dipuncak gunung.
Tertampung dan mengalir dengan rencana besar dibaliknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline