Tidak dapat dipungkiri, perkembangan teknologi saat ini sangat cepat. Pun didukung juga dengan pola pikir manusia yang terus berkembang. Pada saat ini banyak media teknologi yang dapat kita gunakan seperti smartphone, laptop, social media, website dsb. Dalam kalangan masyarakat dengan usia remaja, penggunaan seperti gadget dan social media sangat tinggi, namun harus didukung juga dengan literasi teknologi agar kemampuan berpikir dan bertindak seseorang dapat dikendalikan. Pada saat pelaksanaan seminar, pak Cecep Kustandi sempat melakukan survey mengenai melek atau literasi teknologi pada usia remaja mahasiswa/i IP Trisakti. Tidak dipungkiri 120 panelis yang mengikuti kuis, rata-rata mereka sudah paham betul apa itu literasi teknologi. Ini menjadi kabar yang baik mengingat beberapa waktu lalu Indonesia pernah menjadi negara dengan pengguna akun paling tidak sopan di dunia karena banyak menyebarkan berita tidak benar dan balasan umpatan pada social media atau akun tertentu.
Untuk yang belum tau apa sih literasi digital itu, jadi literasi digital adalah kemampuan seseorang atau organisasi untuk menggunakan teknologi digital guna mencari, mengevaluasi, mengelola dan berbagi informasi secara efektif. Dalam hal ini sebagai masyarakat yang hidup dalam teknologi 4.0 pada abad ke 21 ini, kita diharuskan untuk pintar-pintar menggunakan suatu teknologi. Selain itu kita juga diharuskan untuk memiliki keterampilan pada abad ini guna mendukung perkembangan teknologi yang makin maju.
Mereka menyebutnya, KETERAMPILAN ABAD 21 Sering disebut sebagai "4C" yaitu:
- Critical Thinking (Berpikir Kritis) Yaitu kemampuan untuk mengolah dan mengidentifikasi data agar terhindar dari ujaran kebencian dan berita hoax
- Communication (Komunikasi) Mengacu pada kemampuan berkomunikasi secara efektif pada platform media social yang tersedia
- Collaboration (Kolaborasi) Memahami konsep bertukar ide dengan pemanfaatan media social
- Creativity (Kreativitas) Menciptakan inovasi-inovasi baru seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini
Mungkin sebagian kita masih bingung, bagaimana sih cara untuk mengimplementasikan literasi digital di era keterampilan abad 21 ini? Simak beberapa contoh di bawah ini:
- Pemahaman Media Sosial: Kemampuan untuk memahami berbagai platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan LinkedIn, dan bagaimana mereka memengaruhi komunikasi dan interaksi sosial. Ini mencakup pemahaman tentang privasi, manajemen reputasi online, serta identifikasi informasi palsu (hoaks).
- Keamanan dan Privasi Online: Memahami cara menjaga informasi pribadi dan data online agar tetap aman. Ini mencakup penggunaan kata sandi yang kuat, autentikasi dua faktor, dan memahami risiko phishing serta serangan siber lainnya.
- Pengelolaan Digital: Kemampuan untuk mengatur dan mengelola informasi digital, seperti email, dokumen, foto, dan video. Ini mencakup penggunaan layanan penyimpanan awan (cloud storage) dan kebijakan retensi data.
- Pemahaman tentang Hak Cipta: Memahami hak cipta dan lisensi yang berkaitan dengan konten digital, serta cara menghormati hak cipta saat menggunakan atau berbagi konten online.
Nah, gimana udah paham belum apa itu literasi digital, apalagi di era teknologi 4.0 ini, kita sebagai pengguna media social harus bisa mengola dan mengidentifikasi data agar tidak termakan hoax ataupun ujaran kebencian
Sumber: seminar online oleh Dr. Cecep Kustandi M.Pd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H