Lihat ke Halaman Asli

Desa Kutuh, Bali Berhasil Menghasilkan 50 Milyar dari Aktifitas Pariwisata

Diperbarui: 16 Februari 2023   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: https://balitribune.

Pandemi Covid-19 telah melumpuhkan kegiatan dari berbagai aspek, seperti aspek sosial, dan aspek ekonomi. Bahkan aspek pariwisata pun tak luput dari terdampaknya Pandemi Covid-19.

Seluruh dunia mengalami kehancuran, begitupun Indonesia. Banyak bisnis yang gulung tikar, tidak bisa menghadapi dampak dari Pandemi Covid-19 ini baik bisnis di kota maupun di desa.

Tak terlupakan, Desa Dukuh, Bali. Dimana Desa Dukuh terkenal sebagai desa termiskin di Bali. Akan tetapi, saat ini Desa Dukuh bisa bangkit dengan menghasilkan pendapatan sebesar Rp50 Miliar per tahun.

Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari sistem pengelolaan desa yang bersih dan tertib. I Made Wena, selaku kepala desa adat Kutuh, menjelaskan bahwa desa harus mampu menemukan kelebihan dan keunikannya sendiri untuk mencapai pembangunan ekonomi. Saat ini penghasilan utama dari Desa Kutuh berasal dari sektor pariwisata.

Desa Kutuh memiliki 9 unit usaha, diantaranya Lembaga Perkreditan Desa, Kawasan Wisata Pantai Pandawa, Gunung Payung Cultural Park, Paragliding, Seni Budaya Kecak, Unit Barang Jasa, Unit Piranti Yatna (keagamaan), Unit transportasi dan Unit Konstruksi.

Desa Dukuh, telah di kembangkan dengan maksimal oleh masyarakat sekitar dengan dibantu dan didukung pemerintah untuk mewujudkan Desa Dukuh sebagai Desa Pariwisata. Tentu hal ini tidak mengherankan jika pendapatan yang diperoleh mencapai milyaran tiap tahunnya.

Desa Dukuh juga terkenal sebagai Desa Mandiri. Hal ini dibuktikan dengan pujian dan sanjungan atas prestasi yang diperoleh Desa Dukuh dari Bapak Presiden Jokowi. Selain itu, Desa Dukuh meraih Juara 1 Nasional dalam Lomba Desa Kategori Regional II (Jawa dan Bali) yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri.

Dengan adanya pengembangan pedesaan yang telah dilaksanakan, diharapkan agar tetap menjaga kelestarian pedesaan, mulai dari lingkungan sekitar hingga sosial budaya di dalamnya, hingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline