Di tengah hirup pikuk politik nasional, sebuah kabar muncul terkait Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Putri prokmalator tersebut disebutkan berniat mengundurkan diri dari kursi jabatan tertinggi di partai.
Keinginan untuk mundur itu sebenarnya bukan sekali dua kali dilontarkan Megawati. Ia cukup sering mengatakannya.
Terakhir, keinginannya itu disampaikan ketika memberikan sambutan di hadapan calon legislatif (caleg) partai di Jakarta, Kamis (15/11).
Dia mengatakan, ia berpolitik sudah cukup lama. Dia juga jadi ketua umum patrol sangat lama dan tidak diganti-ganti. Padahal ia sudah lama berharap diganti
Sebelumnya, dia pun kerap mengatakan itu, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Apakah kali ini dia serius ingin mundur?
Penulis tidak bisa menyelami isi hati sebenarnya dari Megawati.
Akan tetapi, sekalipun itu benar, sepertinya, akan sulit bagi dia untuk mundur dari PDIP sekarang, apalagi mundur total.
Pertama, karena bisa dipastikan arus bawah tidak akan mengizinkannya mundur. Arus bawah, diakui, hingga kini masih menganggap Megawati merupakan simbol perjuangan dan keberhasilan PDIP. Mereka tidak bisa membayangkan jika partai berlambang banteng moncong putih itu tanpa Megawati.
Karena itu, jika ada Kongres PDIP untuk membahas pergantian pemimpin partai, kemungkinan besar arus bawah tidak setuju soal itu.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sendiri, dalam pertanyaannya ketika dikonfirmasi wartawan menyebutkan bahwa pergantian Megawati itu tergantung arus bawah. Ketika keputusan kongres menghendaki Megawati menjadi ketum lagi, beliau akan (harus?) bersedia.