WARGA Kampung Leuwidaun Desa Jayawaras Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang bermukim di jalur rel Kereta Api (KA) Cibatu-Cikajang, kini resah.
Mereka resah, lantaran jalur KA yang mereka manfaatkan untuk tempat tinggal selama beberapa tahun lamanya, akan dihidupkan kembali oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Sebelumnya, dalam sebuah kesempatan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memang berencana menghidupkan kembali jalur kerata api yang mati, termasuk di antaranya, barangkali KA Cibatu-Cikajang yang panjangnya mencapai 47 km.
Pengaktifan kembali jalur yang disebut-sebut merupakan jalur tertinggi di Indonesia itu, di antaranya untuk meningkatkan perekonomian dan pariwisata di daerah, khususnya Kabupaten Garut.
"Saya dengar, jalur kereta api yang tak aktif memang akan diaktifkan lagi oleh Pak Gubernur. Yah, kalau memang rencana itu direalisasikan pemerintah, saya pasrah. Saya akan meninggalkan tempat ini, karena di sini hanya menyewa," kata Ate Saefudin dan Ayat Sudrajat, dua warga Kampung Leuwidaun kepada penulis.
Namun beda dengan Ate dan Ayat, sejumlah warga lainnya mengaku tidak akan meninggalkan rumahnya begitu saja.
Mereka mengaku akan meminta pemerintah mengganti dulu biaya yang sudah dikeluarkannya untuk membangun rumah tinggalnya. Kalau sudah ada penggantian, baru mereka akan meninggalkan rumahnya.
"Tolong dimengerti saja. Kami membangun di sini, harus menggunakan uang yang tidak sedikit. Karena itu, ganti dulu nanti uang kami," kata Rahmat warga lainnya.
Lalu, akan ke mana mereka pergi nanti? Baik Ate, Ayat maupun Rahmat geleng-geleng kepala menerima pertanyaan seperti itu.
"Saya tidak tahu, Kang," kata ketiganya.
Mereka menjelaskan, alasan membangun rumah di lahan milik PT KAI salahsatunya karena tidak memiliki uang untuk membeli lahan yang memadai.