Lihat ke Halaman Asli

Aam Permana S

ihtiar tetap eksis

Mahasiswa Unpad Olah Daun Hantap Jadi Minuman Jelly

Diperbarui: 19 Agustus 2018   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber: @universitaspadjadjaran)

Mahasiswa Universitas Padjadjaran Bandung, tidak pernah berhenti menunjukkan kreativitasnya. Salahsatu kreativitas teranyarnya yang mendapat pengakuan dari Kemenristekdikti adalah mengolah sari daun hantap jadi minuman jelly yang praktis diminum sebagai pencegah panas dalam.

Yang membanggakan, produk minuman mahasiswa  Fakultas Farmasi Unpad yang dinamai "Tapellon" itu, bukan hanya mendapat pengakuan Kemenristekdikti semata. Karena lolos seleksi Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan, produk itu pun mendapat dana hibah dari Kemenristekdikti, baru-baru ini.

Adapun mahasiswa yang telah bereksperimen dan kreatif tersebut adalah Mila Tri Cahyani, Khairunnisa, Destiana Purnama, Nadia Wirvani, dan Rizky Azizah. Sementara dosen pendampingnya adalah  Ami Tjitraresmi, M.Si., Apt.

Daun hantap, adalah daun herbal alami yang memiliki beberapa khasiat.  Kemampuannya mengobati penyakit dimungkinkan, karena daun ini mengandung serat, tanin, alkaloid dan sejumlah senyawa lain yang bisa menyehatkan tubuh.

Adapun khasiatnya antara lain, bisa mengobati panas dalam, mengobati sariawan, mengatasi perut kembung, melancarkan sembelit hingga melancarkan proses persalinan.  Khasiat tersebut, konon, mulai dirasakan dan dimanfaatkan oleh orang tua kita dulu.

Dikutip dari laman resmi Unpad, didasari kenyataan  hingga saat ini belum ada yang  mengolah sari daun hantap jadi minuman jelly, sejumlah mahasiswa Unpad kemudian mencobanya. Dalam prakteknya, sari daun hantap itu dimodifikasi dengan buah lemon yang kaya akan vitamin C, hingga lahirlah apa yang disebut "Tapellon".

Dengan "penemuan" tersebut, dipastikan akan mengubah kebiasaan masyarakat selama ini, dalam mengonsumsi daun hantap. Bila biasanya daun hantap dirajang atau diiris tipis-tipis dan direndam dalam air untuk kemudian dikonsumsi, ke depan, tinggal mencari produk olahan tersebut --yang boleh jadi akan diproduksi besar-besaran.***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline