Lihat ke Halaman Asli

Aam Permana S

ihtiar tetap eksis

Udang Melimpah, Nelayan Pangandaran Semringah

Diperbarui: 15 Agustus 2018   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Udang di TPI Pangandaran/dokpri

Nelayan Pangandaran, Jawa Barat, tengah berbahagia dalam dua minggu terakhir ini.  Penyebabnya, hasil tangkapan mereka terutama jenis udang dogol dan tiger  lebih dari perkiraan.

"Biasanya, dalam sehari paling banyak kami hanya memperoleh puluhan ton saja. Tapi sekarang, bisa lebih dari satu ton," kata Wahno, nelayan Cilacap, Jawa Tengah, usai mengangkat hasil tangkapannya untuk dibawa ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pangandaran.

Wahno dan nelayan lain mengatakan, sebenarnya mereka khawatir hasil tangkapan mereka terganggu cuaca buruk yang masih menyerang pesisir Pantai Selatan Jawa Barat khususnya Pangandaran. Kalau cuaca ekstrim, tangkapan mereka biasanya kurang menggembirakan.

Namun kenyataannya ternyata berkata lain. "Hasil tangkapan kami meningkat drastic. Udang, di laut ternyata melimpah dan sedang baik hati kepada kami," kata Yana, nelayan Kalipucang,  Pangandaran, sambil tersenyum.

Pengurus TPI Pangandaran Ujang Kekey, membenarkan soal melimpahnya hasil tangkapan nelayan terutama udang dogol dan tiger tersebut.

Menurut Ujang, berdasar catatannya, nelayan Pangandaran selama beberapa bulan terakhir ini memang jarang  memperoleh tangkapan yang membuat semringah. Cuaca ekstrim yang ditandai dengan angin dan gelombang besar, adalah penyebabnya.

"Nah sekarang, sepertinya merupakan akhir dari masa penantian nelayan," kata Ujang Kekey.

Makin gembira lagi para nelayan, sebab  walaupun sedang melimpah, harga udangnya ternyata sedang tinggi.  Udang dogol sekarang mencapai Rp 65.000, sedangkan udang tiger lebih saru Rp 75.000. "Khusus udang tiger, sekarang bahkan dinanti sekali pengusaha udang, untuk diekspor ke Negeri Jepang," ujarnya. ***

 " ujarnya.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline