Lihat ke Halaman Asli

Leonardo Wibawa Permana

Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

Sukacita Gereja Kristen Katolik : Lilin Adven Ketiga, Lilin Gembala

Diperbarui: 14 Desember 2024   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://pixabay.com/illustrations/god-jesus-christ-holy-spiritual-7558802/

Natal, Peringatan sekaligus Perayaan Kelahiran Tuhan semakin mendekat. Pada Pekan Ketiga Adven, yang dimulai dengan Hari Minggu Adven Ketiga, dinyalakan Lilin Gembala, lilin yang warnanya khusus dan unik, pink atau merah muda. Ada sebuah kisah bahwa salah satu Paus di gereja kuno memberikan bunga mawar merah muda kepada umat pada Hari Minggu Prapaskah Ketiga dan bunga mawar itu melambangkan saat-saat kegembiraan di tengah puasa dan penebusan dosa masa Prapaskah. Karena itu, para Imam Katolik melakukan hal yang sama untuk Masa Adven, dengan mengenakan jubah berwarna merah muda dan menetapkan Hari Minggu Ketiga Adven sebagai waktu untuk mengenang kegembiraan, yang dinamai Minggu Gaudette.

Mengapa lilin ini disebut Lilin Gembala ? Karena ingin menggambarkan kegembiraan luarbiasa para gembala di padang yang bersukacita setelah menerima kabar gembira akan kelahiran “Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di Kota Daud” (Luk 8:1). Mengapa mereka begitu bersukacita ? Karena gembala bukanlah profesi yang terhormat pada saat itu. Gembala dipandang sebelah mata ! Mereka dibenci para petani karena ternak para gembala sering merusak tanah-tanah pertanian mereka. Para gembala suka mencuri dan melakukan kekerasan sehingga Pemerintah Romawi tidak menyukai mereka. Para gembala juga dianggap orang berdosa dan najis oleh Para Pemuka Agama Yahudi karena mereka tidak menjalankan Hukum Taurat dengan benar.

Maka, ketika “Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan Kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka, dan mereka sangat ketakutan” (Luk 8:9) karena mereka berpikir bahwa inilah saat di mana para gembala akan menerima murka Allah atas semua kejahatan dan dosa mereka. Namun, betapa terkejutnya para gembala ketika mendengar lagi ujaran malaikat itu kepada mereka, “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa … Kamu akan menjumpai seorang Bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan” (Luk. 2:10,12).  

Setelah para gembala menemukan semua fakta sesuai dengan apa yang telah disampaikan malaikat kepada mereka, dengan hati dan jiwa penuh syukur, kegembiraan, dan sukacita, para gembala bercerita, memuji dan memuliakan Allah. Mereka mewartakan segala sesuatu tentang Sang Imanuel. Sesungguhnya para gembala itu menjadi ‘Para Misionaris Perdana’, Pewarta Kedatangan Sang Mesias, Sang Pembebas Sejati.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline