Di sepanjang sejarah kehidupan Gereja sudah ada keyakinan dari sejumlah Bapa Gereja bahwa Bunda Maria dikandung tanpa noda dosa. Dan, dengan sangat berani dan tepat, Paus Pius IX meneguhkan keyakinan itu.
Mari kita sejenak mengenal lebih jauh Bapa Suci ini. Beato Paus Pius IX saat lahir pada tanggal 13 Mei 1792 diberi nama Giovanni Maria Mastai-Ferretti. Giovanni lahir di Senigallia, Italia. Beliau memimpin Gereja Katolik sebagai Pengganti Santo Petrus yang ke-255 dari 16 Juni 1846 hingga wafatnya pada 7 Februari 1878. Jadi, Paus Pius IX adalah paus terpilih dengan masa pemerintahan terlama dalam sejarah Gereja Katolik, lebih dari 31 tahun.
Pertanyaannya, bagaimana Bapa Suci meneguhkan keyakinan Gereja yang sudah ada sejak masa-masa awal ke-Kristen-an itu ? Pada tanggal 8 Desember 1854, dengan dorongan dan dukungan mayoritas Uskup Katolik di seluruh dunia, Paus Pius IX, ex cathedra, menetapkan Bulla 'Ineffabilis Deus', 'Tuhan yang Tak Terhingga'. Istilah ex cathedra berasal dari Bahasa Latin, Bahasa Resmi Gereja Kristen Katolik. Tertera dalam Catholic Dictionary, secara harafiah, ex cathedra berarti 'dari kursi'. Dari kursi yang mana atau dari kursi siapa ? Tentulah dari kursi kepausan, dari tahta paus. Secara lebih mendalam, menurut ajaran iman, seorang paus yang berbicara ex cathedra berarti berbicara sebagai pengajar tertinggi dalam Gereja. Dengan demikian, pada saat paus berbicara ex cathedra, berlaku doktrin infalibilitas yang menyatakan bahwa ajarannya tidak dapat salah dan tidak dapat diubah karena sungguh-sungguh diilhami oleh Roh Allah sendiri.
Lalu, apa itu bulla ? Sekali lagi kita simak dari Catholic Dictionary. Kata bulla berasal dari Bahasa Latin yang berarti segel timah yang secara tradisional ditambahkan terakhir ke sebuah dokumen untuk membuktikan keaslian dokumen tersebut. Dalam Gereja Katolik, bulla merupakan bentuk surat kepausan yang paling serius dan berbobot, yang dengan singkat dikenal sebagai surat atau dokumen resmi kepausan.
Dengan dikeluarkannya Bulla Ineffabilis Deus itu, seluruh Umat dalam Gereja Kristen Katolik tak punya ruang lagi untuk berbeda pandangan apalagi berdebat tentang 'Maria dikandung tanpa noda dosa asal'. Beato Paus Pius IX menyatakan secara terang benderang penebusan yang ajaib dan istimewa ini bahwa dari awal, dan sebelum segala zaman dimulai, Bapa Yang Kekal telah menentukan dan mempersiapkan seorang Ibu dari Putera Allah dan dari dalam rahimNya Putera Allah akan dikandung dan menjadi inkarnasi manusia, dalam kepenuhan waktu yang penuh berkat, Dia akan dilahirkan ke dalam dunia. Di atas semua makhluk Tuhan kepada Maria-lah dan hanya kepada Maria-lah Bapa memandang dan dia menyenangkan hati Allah. Oleh karena itu, Maria jauh di atas semua malaikat dan semua orang kudus sehingga secara berlimpah Allah memberkati dia dengan segala karunia surgawi yang mengalir dari harta ke-Ilahi-anNya bahwa ibu ini, benar-benar bebas dari segala noda dosa, semua yang adil dan sempurna, terpenuhinya segala ketidakbersalahan yang suci dan penuh kekudusan, bagi seseorang yang percaya dan berada di dalam Allah, hal ini dapat dibayangkan sebagai sesuatu hal yang lebih besar dan tak terhingga, dan bagi yang tidak percaya dan berada di luar Allah, pemikiran ini tidak dapat dimengerti oleh mereka.
Paus yang perlu dikenang karena sejumlah karya besarnya ini dibeatifikasi pada 3 September 2000 oleh Paus Yohanes Paulus II dan Hari Raya Liturgi Beato Pius IX adalah 7 Februari, tanggal wafatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H