Aku mengenal kehidupan Orang-orang Saduki itu. Mereka tidak menerima dan tidak percaya akan kebangkitan orang mati karena mereka ingin mnghindari gagasan bahwa pada Hari Kedatangan Tuhan, baik kepada pribadi maupun di akhir zaman, akan ada 'penghakiman'. Hanya lima Kitab Pertama Taurat yang tertulis, Pentateukh, yang mereka terima sebagai Kitab Suci, dan menolak semua kitab lain. Mereka juga percaya bahwa akhir hidup adalah kebinasaan, bahkan kebinasaan jiwa. Bagi mereka, kehidupan setelah kematian, alam roh, atau malaikat adalah omong kosong. Karena pandangan-pandangan mereka seperti itu, Orang-orang Saduki sangat menikmati kemewahan hidup duniawi, menggunakan bejana perak dan emas. Karena pandangan-pandangan itu mereka selalu berseteru dengan Orang-orang Farisi. Mereka mengejek Orang-orang Farisi yang menjalani kehidupan sulit di bumi namun tidak akan menghasilkan apa-apa karena kematian adalah akhir segalanya.
Kali ini, 'giliran' Yesus yang diejek oleh Orang-orang Saduki, dengan mengajukan pertanyaan tentang 'tujuh laki-laki bersaudara' yang kawin dengan seorang perempuan, dan mereka semuanya mati. Orang-orang Saduki itu mendasarkan pertanyaan mereka pada Hukum Musa tentang Perkawinan, Hukum Levirat, yang tertera dalam Kitab Ulangan 25:5-10.
Apakah Tuhan terjebak oleh pertanyaan mereka ? Tentu saja tidak. Dengarkanlah jawaban Tuhan bahwa orang-orang pilihan Tuhan yang tetap setia kepadaNya dan dianggap layak untuk masuk ke dalam Kebahagiaan Kekal bersamaNya, tidak kawin dan tidak dikawinkan, karena "... mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. ... Musa telah memberitahukannya ... Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. ... Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup" (Luk 20:35, 36, 37, 38).
Dan, sungguh ada 'surprise' bagiku saat ini, ketika beberapa Ahli Taurat membenarkan perkataan Yesus. Mereka kali ini 'berseberangan' dengan Orang-orang Saduki padahal biasanya kedua kelompok ini bersekongkol bersama-sama Orang-orang Farisi ingin membunuh Dia.
Merefleksikan perbincangan Tuhan dengan Orang-orang Saduki dan 'penjelasan'Nya hari ini, aku seketika teringat akan tulisan Rasul Paulus, "Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu" (I Kor 15:16-17).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H