Merupakan hal yang wajar jika seseorang, kadang-kadang, mengalami ansietas atau kecemasan di pagi hari, khususnya saat bersiap menghadapi ujian atau wawancara kerja. Namun, kecemasan itu menjadi tidak wajar jika muncul setiap pagi, tanpa ada 'hal-hal' besar yang akan dihadapi.
Pada 'Morning Anxiety' atau 'Kecemasan Pagi Hari', seseorang memang mengalami gejala-gejala kecemasan yang lebih kuat atau lebih terasa pada beberapa jam pertama di pagi hari. Mengapa gejala-gejala terkait kecemasan sering kali terlihat saat bangun tidur ? Para pakar menemukan 'ulah' kortisol. Kortisol adalah hormon stres yang dilepaskan oleh kelenjar 'adrenal' atau 'anak ginjal' sebagai respons terhadap stres atau ketakutan. Kalaupun ada situasi yang sebenarnya tidak berbahaya, namun seseorang mempersepsikannya sebagai situasi stres atau menakutkan, produksi kortisol akan meningkat. Peningkatan kadar kortisol di pagi hari ini meningkatkan pula perasaan cemas dan takut.
Bagaimana gejala Morning Anxiety ? Gejalanya mirip dengan gejala 'General Anxiety' atau 'Kecemasan Umum' berupa gejala fisik dan kognitif atau pemikiran. Memikirkan banyak hal secara 'random' dalam satu waktu atau 'pikiran yang berpacu', ketidakmampuan berkonsentrasi, dan ketegangan otot, merupakan bagian dari gejala Morning Anxiety. Gejala lainnya meliputi jantung berdebar tanpa adanya penyakit jantung, kelelahan dan gelisah, rasa terbebani oleh kelelahan, rasa sesak di dada, keringat berlebihan, mati rasa atau kesemutan pada anggota gerak, dan perasaan takut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H