Lihat ke Halaman Asli

Leonardo Wibawa Permana

Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

9 Cara Mudah Kontrol Asupan Makanan

Diperbarui: 23 Oktober 2024   17:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pexels.com/@nesrin-danan-1657120/

1. Kunyah permen karet saat akan berbelanja. Mungkin nasihat ini sering Anda dengar, 'Jangan membeli makanan di saat lapar'. Namun nasihat ini tentu tidak selalu tepat. Bagaimana mungkin tidak membeli makanan di saat perut kosong dan persediaan di rumah habis ? Don't worry, Bro 'n Sis. Kunyahlah permen karet tanpa gula sesaat sebelum dan pada saat Anda sedang berbelanja. 

Dengan cara itu, rasa lapar Anda berkurang dan Anda akan lebih 'bijak' memilih dan membeli makanan. Persediaan permen karet tidak ada ? Kalau begitu, sesampainya di toko atau supermarket, yang pertama harus Anda beli adalah permen karet dan langsung mengunyahnya. Tapi jangan lupa ke kasir dulu ya.

2. Makanan sehat first. Ada fakta yang hampir dapat dipercaya, 'Semakin enak, semakin tidak sehat makanan itu'. So, di manapun Anda makan, baik di rumah, atau terlebih di kafetaria dan pesta, penuhilah lebih dahulu piring Anda dengan makanan yang paling sehat. 

Pakar menyatakan, porsi pertama yang diletakkan di piring pada saat prasmanan adalah makanan yang pertama-tama dilihat dan itu adalah porsi terbesar. Jadi, tumpuklah lebih dahulu sayuran atau biji-bijian di pring Anda sebelum 'mencomot' daging dan makanan pendamping yang lebih berlemak.

3. Usahakan membayar makanan dengan uang tunai. Jika Anda mengeluarkan uang tunai untuk membayar saat membeli makanan, sangat mungkin Anda berpikir dua kali, membayangkan berapa jumlah rupiah yang mesti dikeluarkan. Itu hamper tidak terjadi jika Anda membayar dengan alat pembayaran non tunai.

4. 'Putus hubungan' dengan acara memasak atau makan-makan di televisi. Acara memasak dan makan-makan di televisi pastilah memunculkan sederet makanan yang menggugah selera makan. Usahakan 'putus hubungan' dengan acara-acara seperti itu, apalagi jika Anda mengidentifikasi diri sebagai 'pemburu makanan'.

5. Gunakan piring dan mangkuk yang lebih kecil. Peralatan makan yang kecil dapat ,mempengaruhi otak tentang 'seberapa banyak yang harus saya makan'. Kalaupun tidak demikian, paling tidak, peralatan yang kecil itu membatasi jumlah makanan yang Anda ambil untuk dinikmati.  

6. Tekan 'tombol jeda' saat muncul keinginan makan. Tak jarang keinginan makan timbul bukan karena Anda merasa lapar fisik tetapi lapar psikologis. Artinya, asupan makanan Anda sebelumnya sudah cukup tapi masih ingin makan. Nah, cobalah tekan 'tombol jeda' keinginan makan dengan sejenak mengalihkan perhatian atau melakukan aktivitas lain. Kemudian, 'evaluasi' keinginan makan Anda, masih ada atau sudah lenyap.

7. 'Sembunyikan' makanan yang tidak sehat. Kadang-kadang menikmati makanan yang tidak sehat mungkin masih oke. But, jangan rutin. Agar 'hubungan' Anda dengan makanan-makanan tersebut 'tidak begitu erat', sembunyikan mereka di tempat yang 'jauh dari mata' karena pepatah 'jauh di mata dekat di hati' tidak berlaku bagi benda-benda semacam ini.

8. Selalu pesan 'porsi kecil'. Semakin besar porsi makanan semakin tergoda untuk 'menghabisinya', terlepas dari enak atau tidaknya makanan itu. Rasa kenyang juga tidak begitu mampu menghambat Anda untuk melahap makanan sampai butiran terakhir. Maka, pesanlah makanan dalam ukuran kecil sesuai porsi Anda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline