Lihat ke Halaman Asli

Leonardo Wibawa Permana

Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

Cegah "Neuropati Diabetik", Perusak Kaki hingga Jantung

Diperbarui: 23 Oktober 2024   10:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi neuropati diabetik. (Sumber: Shutterstock/kckate16 via kompas.com)

Tak jarang Diabetisi, sebutan untuk Pasien Diabetes, tidak menyadari bahwa salah satu komplikasi jangka panjang diabetes adalah 'Neuropati Diabetik' atau kerusakan saraf akibat diabetes. 

Padahal gangguan ini merupakan salah satu komplikasi serius dan dapat menyerang 1 di antara 2 Pasien Diabetes. 

Pada Neuropati Diabetik terjadi kehilangan fungsi serabut saraf secara progresif, artinya perlahan tapi pasti. Berbagai jenis saraf di tubuh, termasuk di kaki, organ, dan otot dapat dipengaruhi.

Ada beberapa jenis Neuropati Diabetik, yaitu:

Neuropati Sensorik: neuropati jenis ini terutama mempengaruhi saraf sensorik, saraf yang menerima rangsangan, di kaki dan tungkai. 

Bisa juga 'menyerang' lengan dan tangan. Bahaya utama Neuropati Sensorik adalah hilangnya rasa pada kaki sehingga bisa menyebabkan luka yang mungkin tidak dirasakan. Luka semacam ini berpotensi menjadi 'tukak diabetik'.

Neuropati Motorik: gangguan ini mempengaruhi saraf yang mengontrol gerakan sehingga bisa menyebabkan  kelemahan dan pengecilan otot. 

Bagian tubuh paling mungkin terkena adalah kaki, tangan, tungkai, dan lengan. Jika mengenai kaki, neuropati jenis ini dapat mempengaruhi kemampuan tubuh mengkoordinasikan gerakan saat berjalan karena ada kelainan bentuk kaki.

Neuropati Otonomik: saraf otonom adalah saraf yang mengatur kinerja bagian dalam tubuh kita dan kerja saraf ini tidak kita sadari. 

Neuropati Otonomik bisa mempengaruhi antara lain saluran pencernaan, saluran kemih, sistem reproduksi, kelenjar keringat, mata, jantung dan pembuluh darah.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline