Lihat ke Halaman Asli

Berdingin-dingin di Niagara

Diperbarui: 19 Januari 2016   10:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu, 2 januari 2015

Hari ke 143

Siapa yang mengira, objek wisata yang dulu saya hanya bisa memandanginya lewat foto hasil jepretan teman-teman di facebook, iklan-iklan yang berseliweran di televisi atau film-film dokumenter di jaringan tivi kabel sekarang terpampang jelas secara live di depan mata.

Byaaaarrrrr..... seperti tirai yang tadinya menutup rapat terus melorot... lepas. Allohu akbar... Al Baari', Al Mushawwir, Al Badii'.

Kelelahan selama perjalanan 472 mil dari Dorchester, Boston (titik awal perjalanan menuju Niagara), mencair seketika. Bersamaan dengan mencairnya kebekuan aliran darah dalam arteri dan vena, dikarenakan oksigen segar yang langsung berebutan masuk memenuhi ruang-ruang alveolus paru-paru saya.

Gemuruh air yang jatuh menerpa bebatuan di bawahnya...percikan dingin air yang mengenai wajah.. aliran air sungai Niagara yang saling susul menyusul membentuk riak-riak kecil, membelok lentur penuh keanggunan ketika menjumpai bebatuan atau kayu yang menghadang lajunya... semuanya indah membentuk sebuah lukisan alam yang sempurna. Memperlihatkan keagungan dan keindahan dari Sang Pelukisnya.

 

Rintik hujan salju dan dinginnya udara winter sambut kedatangan saya dan keluarga. Maklumlah saya melakukan perjalanan ini dalam rangka winter break di Bulan Desember. Jadi Mas Bebep dan anak-anak libur sekolah. Suhu pada hari itu berkisar antara  30 – (-11)oC. Heemmhh... suhu tepatnya lupa niih. Gegara kegirangan  akhirnya nyampe Niagara, saya lupa melihat accu weather. Padahal kalau mau bikin tulisan perjalanan, data seperti ini sangat diperlukan, supaya valid. Tapi yaa sudahlah... jadi pengalaman. Agar lain kali begitu sampai tempat tujuan langsung lihat accu weather deh demi  validnya data suhu dalam sebuah tulisan.

Beruntung, suhu dingin winter saat itu tidak ekstrim sehingga air terjunnya tidak membeku. Sehingga kami masih bisa menikmati keindahan terjun bebasnya air sungai Niagara ini.  Gundukan salju dan genangan air yang membeku di sepanjang jalan masuk menuju air terjun semakin menambah cita rasa aroma winternya.

Bagi sebagian besar orang, memang lebih senang melakukan perjalanan saat summer holiday.  Atau saat winter mereka berbondong-bondong mengunjungi tempat-tempat wisata di daerah yang lebih hangat, misalnya Florida. Dan ternyata dalam panduan wisata pun dijelaskan, waktu yang terbaik untuk mengunjungi Niagara ini adalah pada bulan Juni – Agustus, sebab pada periode ini temperatur rata – ratanya sekitar 15° – 26°C, jadi tidak terlalu dingin. Sedangkan pada November sampai Maret, merupakan puncak musim dingin.1

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline