Lihat ke Halaman Asli

Aditya Permadi

Puisi, Skenario Film, dan Pencari Kerja

Puisi | Setitik Nyawa

Diperbarui: 19 Oktober 2019   14:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masihkah aku bisa yakin, tentang setiap pribadi setidaknya memiliki minimal satu potensi yang bisa berguna bagi dirinya sendiri dan juga orang lain disekitarnya?

Tapi saat ku lihat genangan air,

samar hanya ku lihat sosok yang seakan tanpa arti.

Ha ha ha, buat apa dia tercipta sebagai manusia?

Pecundang yang tidak layak diberi nyawa.

Arti hidupnya hanya sebatas membuat orang-orang disekitarnya lebih berusaha keras,

sekedar untuk memenuhi nafsu dan kebutuhannya.

Bangsat, kenapa kau masih saja hidup?

Bukankah kau berpendidikan?

Ku lihat kau juga berusaha sangat keras agar menjadi manusia berguna.

Tapi kenapa kau masih saja menjadi beban?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline