Namanya Wahyu Kuncoro.
Saya belum pernah bertemu dengannya. Nama itu baru saya kenal setelah saya mendengar dari kawan-kawan tentang pergantian Direksi Perum Perhutani pada awal tahun 2020. Ada nama Wahyu Kuncoro yang menempati posisi sebagai Direktur Utama Perhutani.
Siapa beliau, apa latar belakangnya dan bagaimana orangnya ? Saya sama sekali tidak tahu. Sebagai orang yang lahir dan tinggal di desa hutan dan sudah puluhan tahun bergiat bersama masyarakat desa hutan, mulai dari menjadi Motivator Pelestari Hutan, Penyuluh dan pendamping Perhutanan Sosial, General Manager Kelompok Tani Hutan, dan bergiat di Paguyuban/Asosiasi LMDH, saya merasa berkepentingan untuk mengenal beliau.
Melalui seorang sahabat rimbawan, saya mendapatkan nomer WA beliau. Lalu memberanikan diri menyapa melalui WA. Dalam hitungan menit, beliau sudah merespon. Dan ketika saya merespons, beliau dengan sangat cepat juga meresponds lagi.
Alhamdulillah, bukan bermaksud hendak menyanjung, sudah ratusan kali saya menyapa melalui WA, beliau selalu menjawab. Bahkan untuk hal-hal kecil dan tidak penting pun belaiu selalu menjawab. Sering dalam waktu yang bersamaan saya broadcast WA ke banyak rimbawan mulai dari Dirut,Direktur,Kadiv,Kadep,Adm,Asper hingga KRPH dan yang pertama menjawab adalah seorang Direktur Utama Perhutani bernama Wahyu Kuncoro.
Sampai hari ini saya belum pernah bertemu dan bertatap muka dengan beliau. Tetapi sampai hari ini beliau masih saja berkenan menjawab WA saya.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Wahyu berarti Firman. Bisa juga bermakna petunjuk. Kuncoro maknanya adalah pekerjaan yang sempurna/pekerjaan yang tuntas. Wahyu Kuncoro menurut saya sebagai wong alas adalah makhluk Tuhan yang di kirim untuk menuntaskan permasalahan hutan Jawa dan menyempurnakan pengelolaan hutan Jawa dengan Perhutanan Sosial yang mensejahterakan masyarakat desa hutan dan karyawan Perhutani dengan tetap membuat hutan Jawa menjadi jantung ekologi Indonesia yang selalu berdenyut dengan sempurna.
Terima kasih telah menjadi pimpinan yang menjadi panutan dan berkenan menjadi sahabat bagi masyarakat desa hutan
"Seduluran bukan hanya karena pekerjaan. Tetapi persaudaran yang terikat kuat karena kemanusiaan"
Salam Revolusi LMDH
Adib Wong Alas