Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Adib

Wong Alas

TERNYATA,KAMI TAK SEDANG BERMIMPI

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

(Tulisan ini merupakan rangkuman laporan kegiatan belajar bersama pejabat yang di buat oleh warga belajar  Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Argowilis yang di laksanakan pada tanggal 5 Agustus 2004)

Kabut yang masih menyelimuti pagi menambah hawa dingin di hari  kamis wage tanggal 5 agustus 2004. Seperti pagi di hari-hari yang lain pagi itu geliat kehidupan warga kampung Sokawera sudah terasa. Apalagi pas kebetulan hari Kamis Wage. Hari dimana para warga desa Sokawera secara rutin kerja bakti membersihkan rumah masa depan (kuburan desa). Para bapak juga para taruna kampung saiyeg sa ekapraya beramai - ramai bersih - bersih  kuburan. Setiap Rukun Tetangga (RT) mendapatkan bagian yang sudah disepakati  menjadi tanggungjawab seluruh warga RT.

Kerja bakti dan gotong royong memang menjadikan setiap pekerjaan terasa lebih ringan. Dengan kerja bakti dan gotong royong juga terbangun hubungan sosial antar warga desa.

Rutinitas pagi juga  diramaikan oleh lalu lalang para ibu - ibu yang berbelanja di pasar desa (pasar yang kebetulan terletak hanya sekitar 50 meter sebelah barat Pondok PKBM Argowilis). Pasar ini memang hanya ramai pada saat pagi. Para pedagang yang berasal dari warga desa Sokawera dan desa tetangga biasa menjual dagangannya antara jam 6 sampai dengan jam 10 pagi setiap harinya. Di pasar pagi ini dapat dijumpai aneka kebutuhan hidup warga kampung, mulai dari kebutuhan sembako, sayuran, bumbu-bumbu dapur, juga aneka panganan ndesa, seperti getuk, ondol, cenil, mendoan, bakwan dan sebagainya.

Di komplek pasar, juga terdapat pangkalan (kalau boleh dibilang terminal) angkutan pedesaan (Koperades) dan ojeg. Angkutan pedesaan ini merupakan sarana transportasi warga desa Sokawera ketika hendak bepergian ke kota. Ada dua jalur yang dilalui Koperades. Yaitu :

Jalur pertama melalui rute Sokawera – Gununglurah – Rancamaya - Panembangan – Karang Tengah – Kalisari – Losari – Karanglo – Cikidang – Pernasidi dan berahir di Pasar Cilongok.

Jalur kedua  menghubungkan antara Desa Sokawera menuju Karanglewas melalui Sunyalangu – Babakan – Karanggandul – Jipang dan berahir di Pasar Karanglewas.

Angkutan ojeg biasa dimanfaatkan untuk warga kampung yang tinggal di kampung-kampung yang tidak dilalui Koperades. Biasa juga digunakan bagi warga kampung yang sedang keburu waktu.

Pagi itu, kami warga belajar Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Argowilis yang mengikuti pembelajaran di Program kesetaraan (Kejar Paket B dan Kejar Paket C), mulai berdatangan di pondok PKBM Argowilis. Sesuai dengan rencana hari ini kami bersama para tutor akan belajar bersama para pejabat di Kabupaten Banyumas dalam kegiatan yang bertajuk “Belajar Bersama Pejabat”

Pukul 06.30 – 06.45.

Kami sudah berkumpul di Pondok PKBM Argowilis. Oleh Pak Adib selaku Ketua PKBM Argowilis, kami di suruh mengisi daftar hadir, yang dibagi setiap kelas. Jumlah warga belajar yang iktu semuanya ada 83 (delapan puluh tiga) orang, terdiri dari warga belajar Kejar Paket B Kelas 1, 2 dan 3 dan warga belajar Kejar Paket C Kelas 1 dan 2.  Kemudian kami diberi pengarahan.

1.Kalau bertemu dengan para pejabat, kami diminta agar bersikap sopan, tertib dan tidak membuat gaduh.

2.Bagi warga belajar yang menggunakan topi, kalau memasuki ruangan, topinya agar di lepas. Jangan di pakai.

3.Warga belajar laki-laki yang suka merokok, agar tidak merokok selama kegiatan belajar berlangsung

4.Kami dibebaskan untuk bertanya apa saja kepada para pejabat yang akan ditemui.

5.Setiap warga belajar agar mengikuti dengan baik semua kegiatan yang dilaksanakan dan harus membuat  laporan kegiatan Belajar Bersama Pejabat dalam bentuk karangan bebas.

Kemudian dipimpin oleh Pak Adib, kami berdoa bersama, memohon perlindungan dan keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar selama perjalanan dan kegiatan ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Pukul 06.45 – 07.25 Wib

Dengan menggunakan sebuah truk,  kami berangkat menuju pendopo Kecamatan Cilongok. Karena warga belajar yang ikut cukup banyak, truk yang kami gunakan jadi penuh sesak. Kami jadi “umpel-umpelan”. Tapi, jadi tambah asyiik. Cuma, perjalanan jadi sangat lambat. Mungkin karena truknya keberatan mengangkut kami.

Mengenal kecamatan Cilongok

Pukul 07.25 – 08.30 Wib

Pas jam tujuh lebih dua puluh lima menit, sampailah kami dan teman-teman di Pendopo Kecamatan Cilongok. Kami sangat senang sekali bisa masuk di pendopo Kecamatan. Sebelumnya, kami dan banyak teman kami yang tidak pernah terbayangkan bisa masuk dan duduk-duduk di Pendopo Kecamatan Cilongok.

Oleh Pak Adib, kami disuruh duduk melingkar. Kemudian Pak Camat di temani wakilnya, datang menemui kami. Acara belajar bersama Pejabat pun di mulai. Diawali dengan sambutan dari Pak Adib selaku ketua rombongan yang menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan Pak Camat menerima kunjungan warga belajar PKBM Argowilis. Kemudian Pak Adib menyerahkan dua buah buku kepada Pak Camat. Buku yang satu berjudul “Belajar Bersama Masyarakat” buku ini merupakan laporan kegiatan PKBM Argowilis tahun 2003 – 2004. Buku yang kedua berjudul “Mulai dari Kampung di Tepi Hutan” merupakan dokumentasi 5 tahun KTH Argowilis.

Setelah itu Pak Camat memberikan sambutan. Beliau memperkenalkan namanya Pak Sudiro. Punya istri satu dan punya anak dua. Laki dan perempuan. Anak yang laki-laki masih kuliah di Semarang dan anak yang perempuan kuliah di Unsoed. Tapi, anak yang perempuan sudah menikah dan sudah memiliki anak satu. Jadi, Pak Camat sudah mempunyai cucu satu. Kemudian pak Camat bercerita tentang pengalaman beliau bekerja sebagai pegawai negeri sipil. Di Kecamatan Cilongok, Pak Camat baru bertugas selama 5 bulan. Kami senang sekali mendengarkan beliau berbicara. Karena beliau ternyata orangnya ramah dan suka melucu. Kami jadi sering bertepuk tangan.

Pak Camat menyampaikan rasa senangnya menerima kehadiran kami. Terus beliau juga menyampaikan bahwa ia pernah datang ke Pondok PKBM Argowilis dan pernah mengikuti kegiatan Wisata Kampung yang di selenggarakan oleh Argowilis pada tanggal 23 Mei 2004 yang lalu. Tak lupa, Pak Camat memberikan nasehat-nasehat kepada kami, agar kami selalu tekun dan rajin belajar. Jangan hanya bersemangat pada saat pertamanya saja. Harus tetap semangat !!! karena dengan ilmu kita bisa menjadikan hidup kita lebih baik.

Kemudian, kami belajar dengan pak Roni Hidayat. Beliau adalah Sekretaris Kecamatan Cilongok. Pak Roni orangnya masih muda. Ganteng lagi. Katanya beliau dulu sekolah di STPDN. Meskipun sudah bekerja, beliau juga sekarang sedang sekolah lagi di Unsoed. Bersama Pak Roni kami diberi penjelesan banyak sekali, seperti :

1.Struktur pemerintahan di Kecamatan Cilongok,

2.Cara membuat Kartu Tanda Penduduk,

3.Cara membuat Kartu Keluarga,

4.Cara mengurus surat-surat di Kecamatan,

5.Kami juga menulis nama-nama desa yang ada di Kecamatan Cilongok. Jumlahnya ada dua puluh desa, termasuk desa Sokawera.

6.Kecamatan Cilongok merupakan salah satu dari 27 Kecamatan yang ada di Kabupaten Banyumas dengan jumlah penduduk terbanyak.

Waktu tanya jawab, ada teman kami yang bertanya dan membuat kami jadi tertawa. Pertanyaannya adalah “Apakah ada bedanya membuat KTP dengan cara menembak?”

Kata Pak Roni, di Kecamatan Cilongok tidak ada tembak-tembakan. Wong tidak ada perang kok, tembak-tembakan. Menurut beliau, membuat KTP itu sebenarnya mudah dan prosesnya cepat. Pokoknya, kalau persyaratannya sudah lengkap, seperti foto, surat pengantar dari desa, semua orang bisa mengurus KTP sendiri. Dan, kalau pas Pak camat sedang ada di kantor, 5 menit saja sudah bisa jadi.

Setelah belajar selama kurang lebih satu jam, kami kemudian bersalaman dan berfoto bersama di depan Kecamatan Cilongok. Kami senang sekali, bisa ketemu dengan Pak Camat dan yang lainnya. Sekarang kami jadi tahu apa saja yang bisa dilayani di Kecamatan Cilongok. Kapan-kapan kalau akan membuat KTP, kami akan mencoba membuat sendiri.

08.30 – 09.00

dari Kecamatan Cilongok, kami melanjutkan perjalanan ke Kabupaten, kali ini Pak Adib sudah menyiapkan satu kendaraan Openkap. Jadi peserta di bagi 2 kendaraan. Khusus Kelas I Kejar Paket C naik kendaraan Openkap dan yang lainnya naik Truk.

Perjalanan jadi lebih enak, karena tidak berdesak-desakkan lagi.

Empuknya Kursi Dewan,…

09.00 – 09.50

Jam sembilan pagi, kami sampai di alun-alun Purwokerto. Kami turun dari kendaraan, kemudian  berkumpul di bawah pohon Beringin besar yang ada di pojok alun-alun. Pak Adib masuk dulu ke Kantor Kabupaten. Barangkali  untuk memberitahu kedatangan kami. sementara itu kami melihat anak-anak SMA yang sedang latihan baris berbaris. Menurut tutor yang mendampingi kami, anak-anak SMA itu adalah anak-anak yang nantinya menjadi Pasukan Pengibar Bendera pada saat upacara tujuh belas Agustus.

Tak berapa lama kemudian, Pak Adib menyuruh kami masuk ke kantor Kabupaten. Kami sempat deg-degan begitu memasuki pintu gerbang kabupaten. Hari itu Kabupaten terlihat ramai sekali. Di pendopo Kabupaten sedang ada lomba MTQ pelajar se Kabupaten Banyumas. kami langsung menuju gedung yang di sebut GRAHA SATRIA. Gedung ini letaknya di sebelah timur pendopo Kabupaten. Kami naik ke tingkat dua. “NYES”, begitu rasanya ketika kami masuk ke gedung itu.

Sungguh. Tak pernah terbayangkan sama sekali kalau kami ternayata akan bisa masuk ke gedung ini. Kami langsung duduk di kursi yang telah di sediakan. Rasanya,…. Kami seperti jadi seorang pejabat. Kursinya bagus sekali. Dan ruangannya terasa dingin, karena ada AC nya. Kami mendapat pengumuman dari pegawai kabupaten bahwa Bapak Wakil Bupati yang akan menerima kami, saat ini sedang ada acara ditempat lain dan baru selesai jam 10.00 Wib. Untuk itu kami disuruh menunggu.

Waduuuh… kami sempat kecewa. Tapi, ternyata itu malah membawa berkah bagi kami. Sambil menunggu pak Wakil Bupati, kami di ajak jalan-jalan mengitari komplek kantor Kabupaten Banyumas.

Ada dua orang pegawai yang menemani kami jalan-jalan. Yang satu namanya Pak Sarikin dan satunya bernama Pak Sudjono. Beliau-beliau sangat ramah sekali. Kami  diajak melihat-lihat ruangan yang ada di kantornya bupati, melihat TK di belakang gedung Graha Satria, lapangan tenis, juga melihat rumah dinas tempat pak Bupati dan keluarganya tinggal. Ada seorang teman yang berkata “mungkin nggak ya,… aku bisa tinggal disini ?”.

Sambil berjalan-jalan Pak Sarikin dan Pak Sudjono menerangkan banyak hal yang berkaitan dengan Pemerintahan Kabupaten, kehidupan Bapak Bupati dan yang lainnya.

Didepan kantor DPRD, dibawah pohon yang rindang kami berkumpul dan mendengarkan penjelasan dari Pak Sarikin tentang sejarah Kabupaten Banyumas. Pak Sarikin juga memberi semangat kepada kami agar terus giat belajar. Belajar bisa dilakukan di mana saja. Belajar tidak harus di gedung sekolah bersama Bapak/Ibu Guru. Menurut beliau, sudah banyak contoh para pegawai di Kabupaten Banyumas yang tadinya sekolahnya di Sekolah Non Formal. Karena dulu belum ada Kejar Paket C, banyak pegawai  yang pendidikannya  melalui Ujian Persamaan.

Yang paling mengesankan adalah ketika kami dan teman - teman di persilahkan masuk ke gedung DPRD Kabupaten Banyumas dan di beri kesempatan untuk duduk di kursi anggota DPRD. Serasa mimpi………..

Membayangkan seperti apa gedung DPRD saja, tak pernah terlintas di pikiran. Wong kami orang ndesa, nggak bisa sekolah di SMP/SMA seperti yang lain.

Kok… ya… kami bisa masuk gedung DPRD dan bahkan sempat mencicipi empuknya kursi Dewan !!!. (pantesan, kursi ini menjadi rebutan banyak orang. Memang enak sih,…. Kami juga mau kalau setiap hari duduk di sini. Begitu kata seorang teman) Beberapa teman kami malah duduk di kursi para ketua Dewan. Jadilah kami seperti para Anggota Dewan Pendidikan Luar Sekolah (DPLS) yang sedang bersidang untuk membicarakan strategi Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah di Kabupaten Banyumas. Meskipun cuma sekitar 10 (sepuluh) menit.

Ngomong-omong, anggota DPRD ngerti nggak ya,… kalau di Banyumas ini masih banyak warganya yang seperti kami. Orang tua kami miskin, sehingga kami tidak memiliki biaya untuk sekolah di SMP dan SMA. Apalagi Perguruan Tinggi.  Dan Alhamdulillah kami sekarang bisa belajar dengan GRATIS di PKBM Argowilis. Meskipun sesungguhnya kami juga terharu dengan pengabdian para Tutor dan penyelenggara yang ikhlas mendidik kami tanpa pamrih.

Di gedung DPRD, kami diberi penjelasan oleh petugas tentang struktur organisasi DPRD, jumlah anggota DPRD dan nama-nama ketua DPRD yang katanya sebentar lagi akan pensiun dan diganti dengan anggota DPRD baru hasil Pemilihan Umum 2004.

Waktu kami sedang menerima penjelasan dari petugas di dewan, kami di informasikan oleh Pegawai Kabupaten kalau Bapak Wakil Bupati sudah berada di kantor dan siap menerima kami. Maka, kami dan teman - teman bergegas menuju gedung Graha Satria sambil tak lupa menyampaikan terima kasih dan bersalaman dengan petugas di kantor DPRD.

Satu Jam Belajar Bersama Bapak Wakil Bupati

Pukul 09.50 – 10.50

Saat yang kami tunggu-tunggu pun tiba. Yaitu bertemu dan belajar dengan Bapak Wakil Bupati Banyumas. Sebenarnya,… kami sangat berharap bisa bertemu dengan Bapak Bupati Banyumas, yaitu Bapak Aris Setiono. Yaahh,… kami memang sedikit kecewa. Tapi, bagi kami bisa belajar dengan Bapak Wakil Bupati juga sudah merupakan sebuah kehormatan. Sebagian dari teman-teman kami sih, sudah ada yang pernah bertemu dengan Bapak Imam Durori. Yaitu teman-teman yang sekarang kelas 2 dan kelas 3 Kejar Paket B dan teman-teman yang sekarang sudah kelas 2 di Kejar Paket C. Karena dulu,… waktu pembukaan kegiatan belajar tahun pelajaran 2003 – 2004, bapak Wakil Bupati Banyumas yang hadir di Sokawera dan membuka secara resmi kegiatan belajar.

Dengan tertib kami memasuki ruangan Graha Satria dan langsung duduk di kursi-kursi yang biasanya di duduki oleh para Pejabat. Karena jumlah kami yang cukup banyak, pegawai Kabupaten terpaksa menambahi kursi di belakang.  Setelah duduk, kami diberi snack oleh Pegawai Kabupaten. Acarapun segera dimulai.

Bapak wakil Bupati duduk di kursi depan di tengah-tengah di dampingi oleh Bapak Khoerul Fuady Kepala Sub Dinas Pendidikan Luar Sekolah Pemuda dan Olah Raga dan Bapak Adib selaku Ketua PKBM Argowilis.

Seperti waktu di Kecamatan, acara  diawali dengan sambutan dari Ketua rombongan yaitu bapak Muhamad Adib. Dengan tenang dan singkat bapak Adib menyampaikan ucapan terima kasih atas penerimaan Pemerintah Kabupaten Banyumas kepada warga belajar PKBM Argowilis. Sambutan yang diterima amat sangat membahagiakan dan mengharukan kami dan warga belajar. Begitu kata Pak Adib menambahkan. Ketika mengahiri sambutannya Pak Adib menyampaikan Buku “Belajar Bersama Masyarakat” dan buku “Mulai dari Kampung di Tepi Hutan” kepada Bapak Wakil Bupati. Dengan membaca buku itu di harapkan Bapak Wakil Bupati mengetahui kegiatan-kegiatan apa saja yang telah dilakukan oleh Kelompok Tani Hutan dan maupun oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Argowilis.

Dari Bapak Imam Durori Wakil Bupati Banyumas, kami menerima pelajaran yang sangat berharga.

1.Beliau bercerita tentang masa kecilnya, masa-masa ketika masih sekolah. Diceritakan bahwa beliau berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Ayahnya hanya seorang guru Sekolah Dasar. Ia merupakan anak ke empat dari sembilan bersaudara.

2.Sejak sekolah di Madrasah Aliyah, untuk membiayai pendidikannya beliau sambil bekerja. Mencuci pakaian, menyapu, mencuci piring adalah pekerjaan yang biasa dilakukan oleh Beliau.  “Ngenger” begitu istilah yang disampaikan oleh beliau.

3.Waktu kuliahpun beliau juga sambil bekerja di rumah seorang kyai yang biasa memberi ceramah-ceramah agama. Tugas pokoknya adalah menjadi “Sopir” tapi bukan menyopiri mobil, melainkan sopir kendaraan bermotor. Ya… seperti tukang ojek begitulah. Cuma sepeda motornya adalah sepeda motor milik Pak Kyai.

4.Sebelum menjadi wakil bupati, beliau sempat menjadi anggota DPRD Kabupaten Banyumas. Selama menjadi anggota DPRD beliau juga tetap belajar sehingga memperoleh gelar M.Ag.

5.Beliau juga menyampaikan bahwa sesungguhnya belajar di Pendidikan Non Formal sama saja dengan mereka yang belajar di Sekolah Formal. Lulusan Kejar Paket B sama statusnya dengan lulusan SMP. Lulusan Kejar Paket C sama derajatnya dengan lulusan SMA. Kalau berdasarkan Undang-Undang Pemilihan Umum, calon anggota DPRD harus berpendidikan SMA sederajat, maka lulusan Paket C sudah memenuhi syarat minimal pendidikan. Yang penting ijazahnya adalah ijazah asli.

6.Kemudian beliau juga secara sepintas menyampaikan struktur pemerintahan di Kabupaten Banyumas, mulai dari Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Kepala-kepala Bagian, juga dinas-dinas yang ada di Kabupaten Banyumas.

7.Pada ahir sambutannya beliau memberikan nasehat kepada kami agar selalu giat belajar. Untuk belajar tidak harus menjadi orang kaya dulu. Belajar tidak harus di sekolah yang bayarannya tinggi. Belajar bisa dimana saja. Beliau juga memberikan nasehat agar kami senantiasa menghormati orang tua. Orang tua adalah kunci sukses.seperti apapun orang tua,  Apapun pekerjaan orang tua tetap orang tua adalah orang yang sangat berjasa dalam kehidupan kita.

8.Bapak wakil Bupati atas nama Pemerintah Kabupaten Banyumas juga menyampaikan terima kasihnya kepada Argowilis yang telah menyelenggarakan kegiatan-kegiatan pendidikan kepada masyarakat. Apalagi pendidikan yang di selenggarakan Argowilis tidak memungut biaya dari warga belajar. Sehingga bisa diikuti oleh semua masyarakat terutama masyarakat miskin.

Setelah beliau memberikan pelajaran kepada kami, lalu kami dipersilahkan untuk menikmati snak yang telah disediakan oleh pegawai Kabupaten. Karena waktunya terbatas, tidak ada acara tanya jawab dengan Bapak Wakil Bupati. Tapi kami semua warga belajar merasa sangat berbagia sudah menerima pembelajaran dari beliau.

Oh… iya,… selama acara berlangsung, kami juga di Shoting oleh Banyumas TV, juga kelihatan ada beberapa wartawan yang bertanya - tanya kepada Bapak Adib.

(eh, ngomong - ngomong juga ya,… apa mungkin suatu saat nanti kami bisa bertemu langsung dengan Bapak Bupati Banyumas ???  atau mungkin nggak ya,…. Kalau Pak Bupati Bapak Aris Setiono berkenan berkunjung ke Pondok PKBM Argowilis ??!!! kalau bapak Wakil Bupatinya saja sudah sangat ramah dan bersahabat, seperti apa ya…. Keramahan dan ke bapak-an Beliau Bapak Bupati ? )

Pukul 10.50 – 11.00

Keluar dari Kantor Kabupaten, kami berkumpul di alun-alun. Rencananya kami akan melanjutkan perjalanan belajar ke Kantor Dinas Pendidikan. Tapi, kami sudah di jemput oleh Pegawai Bappeda agar segera menuju kantor Bappeda karena sudah di tunggu oleh Ibu Kepala Bappeda. Kami juga sempat ketemu dengan Bapak Supartono Wakil Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas di alun-alun.

Ahirnya, kami langsung naik kendaraan dan berangkat menuju Kantor Bappeda di dekat GOR Satria Purwokerto.

Belajar dan Pesta,…

Pukul 11.00 – 13.00

Dikantor Bappeda Kabupaten Banyumas, kami di terima langsung oleh Kepala Bappeda Ibu Ir. Hudi Utami MM, didampingi  oleh seluruh  Kepala Bidang dan Kepala Sub Bidang yang ada di Bappeda. Kami jadi merasa sangat terhormat. Seperti tamu agung saja. Begitu kata seorang teman. Kami berkumpul di ruang pertemuan Bappeda yang terletak persis di belakang kantor.

Kami jadi tahu kalau ternyata Kepala Bappeda itu seorang ibu yang sangat cantik, ramah dan menyenangkan. Beliau memiliki rambut yang panjang, sehingga tampak sangat keibuan.

Acara di Bappeda juga diawali dengan ucapan terima kasih dari Ketua PKBM Bapak Adib atas penerimaan Bappeda yang sangat kekeluargaan. Sangat menyenangkan. Pak Adib juga menyampaikan permintaan agar warga belajar di beri pemahaman tentang Bappeda dan di beri semangat oleh Ibu Kepala.

Kemudian Ibu Kepala Bappeda menyampaikan hal-hal sebagai berikut :

1.Sangat senang menerima kehadiran warga belajar PKBM Argowilis yang ingin belajar  di kantor Bappeda. Kantor ini adalah kantornya masyarakat. Jadi siapapun boleh datang di Bappeda, dan sebagai pelayan masyarakat sudah menjadi kewajiban Bappeda untuk menerima warga belajar PKBM Argowilis. Apalagi kedatangan ini dimaksudkan untuk belajar mengetahui tugas-tugas Bappeda.

2.Ibu Kepala Bappeda juga berterima kasih dan memberikan apresiasi atas apa yang dilakukan oleh PKBM Argowilis yang banyak menyelenggarakan kegiatan – kegiatan pemberdayaan masyarakat, mualai dari Pembrantasan Buta Aksara Kejar Paket B, Kejar Paket C, Kelompok Belajar Usaha, bahkan juga ada kegiatan Pramuka.

3.Selanjutnya, Ibu Kepala Bappeda memperkenalkan para pejabat di Bappeda yang hadir menerima kunjungan Warga belajar PKBM Argowilis. Ada Pak Edy Priyono SH sekretaris Bappeda, ada Bapak Drs. Lugino Kepala Bidang Litbang Pendataan dan Pelaporan, ada Pak Agus Kholid, Kepala Bidang Prasarana dan Pengembangan Wilayah, ada Pak Sugiyanto, Pak Djatmiko, Ibu Lies dan masih banyak lagi yang lainnya.

4.Kami mendapatkan penjelasan tentang tugas  Bappeda yaitu Membantu Bupati dalam menentukan kebijakan di bidang perencanaan penelitian dan pengembangan pembangunan daerah.

5.Ibu Keppala Bappeda juga memberikan kenang-kenangan berupa buku-buku pelajaran. Jumlahnya ada 3 dus.

6.Karena ibu Kepala Bappeda masih harus mengikuti sebuah acara bersama bapak Bupati di Rumah Sakit Banyumas, beliau memohon maaf tidak bisa mendampingi kami sampai selesai. Tepat jam 11.30 Wib, ibu Kepala pamit ke Banyumas dan kami selanjutnya belajar dengan para pejabat yang ada.

7.Yang memandu selanjutnya adalah Bapak Edy Priyono sekretaris Bappeda. Kami di beri penjelasan tentang tugas - tugas dan fungsi Bappeda. Penjelasan dari beliau juga menggunakan layar seperti film. Jadi kami sambil mendengarkan juga bisa membaca dari layar yang ada di depan.

Setelah selesai belajar, diluar dugaan kami sudah di siapkan makan siang oleh Bappeda. Maka, kamipun makan bersama dengan para pejabat Bappeda. Bagi kami, ini bukan sekedar makan siang. Kami lebih senang menyebutnya Pesta bersama. Karena seumur-umur baru kali inilah kami menikmati makan siang dengan lauk yang sangat istimewa.

Terima kasih ibu Kepala,…. Terima kasih Bappeda…….

Kebaikan, keramahan, kekeluargaan dan sikap bapak ibu akan menjadi kenangan manis sepanjang hidup.

Setelah makan bersama, kami melaksanakan ibadah sholat dhuhur di masjid yang ada di depan ruang pertemuan.

Kemudian, tepat pukul 13.00 Wib, kami melanjutkan perjalanan ke Baturaden untuk belajar bersama Perhutani………..

Belajar Persemaian Tanaman Damar

Pukul 13.45 – 15.00

Hawa sejuk pegunungan serasa menyambut kehadiran kami di Baturaden. Sangat  terasa segar dinafas. Pohon-pohon besar dan tinggi menarik mata kami untuk melihat-lihat keindahan Hutan Wisata Baturaden. Tapi, kedatangan kami ke Baturaden bukanlah untuk sekedar berwisata. Kami sedang dalam bagian kegiatan belajar Bersama Pejabat. Seperti yang disampaikan oleh Pak Adib sebelum kami berangkat, salah satu tujuan belajar bersama pejabat adalah kami akan belajar ketrampilan membuat persemaian tanaman damar bersama para pejabat Perum Perhutani KPH Banyumas Timur. Pelajaran ini menjadi sangat penting karena kami merupakan salah satu dari sekian juta masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Memang banyak hal yang harus kami pelajari tentang hutan dan segala isinya.

Kali ini kami akan memulai dari belajar membuat persemaian. Dengan bisa membuat persemaian, mungkin suatu saat masyarakat di desa kami tidak lagi harus membeli bibit tanaman ke tempat yang jauh. Tapi cukup dengan mendatangi PKBM Argowilis, masyarakat bisa mendapatkan bibit tanaman yang dibutuhkan.

Begitu turun dari Truk, kami sudah disambut oleh Bapak Misnun. Beliau adalah Pejabat Perhutani di Baturaden yang juga mengurusi persemaian. Didampingi Pak Misnun, kami langsung menuju tempat persemaian tanaman damar yang terletak di sebelah timur terminal Baturaden kurang lebih 200 meter. Di tempat persemaian kami sudah di tunggu oleh 2 orang Pejabat Perhutani yang kemudian setelah berkenalan kami ketahui namanya Bapak Anton orangnya masih sangat muda, ganteng dan ramah, tapi sayang,…. Beliau sudah menutup harapan kami sebagai kaum perempuan. Karena beliau sudah beristri. (emangnya beliau mau, sama anak Paket C ?!!). Sehari-hari bekerja di Perum Perhutani KPH Banyumas Timur sebagai Kepala Teknik Kehutanan Umum (KTKU). Pak Anton di dampingi oleh Bapak Mukmin Hartoyo. Orangnya sudah setengah baya, tapi masih kelihatan energik dan simpatik. Beliau ini sebagai Supervisor Lapangan di Perhutani KPH Banyumas Timur.

Kantornya terletak di Purwokerto bersebelahan dengan Kantor Polres Banyumas, di depan SMA Negeri I Purwokerto.

Beliau memberikan pelajaran kepada kami tentang tatacara membuat persemaian. Pada prinsipnya membuat persemaian tanaman apa saja hampir sama. Khusus persemaian tanaman damar yang akan di tanam di kawasan hutan, sebelum membuat persemaian sudah di rencanakan terlebih dahulu berapa jumlah kebutuhan bibit yang akan di tanam. Khusus tanaman damar yang ada di persemaian Baturaden, bibitnya bukan dari biji, tetapi “cabutan” diambil dari tanaman yang tumbuh dibawah tegakan. Caranya, tanaman yang akan di semaikan dipilih dari jenis tanaman yang bagus, tingginya antara 10 – 20 cm. Sebelum di masukan ke plastik (polybag) sebagian daunnya di gunting terlebuh dahulu. (beliau memberikan contoh tanaman dan cara menggunting daun). Polybag diisi dengan campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 6 : 4. Maksudnya 6 bagian tanah., yang diambil dari tanah pada lapisan paling atas. Istilah beliau adalah Topsoil. 4 bagian lainnya merupakan kompos atau pupuk alami. Kemudian polybag yang sudah berisi tanaman di letakkan di bedengan yang telah di siapkan. Setiap bedengan berukuran 5 x 1 meter. Isinya 500 (lima ratus) bibit tanaman.

Pemeliharaan persemaian tanaman damar dilakukan dengan cara menyirami tanaman setiap hari dan mencabuti rumput-rumput yang tumbuh di polybag.  Bibit tanaman damar siap di tanam di kawasan hutan ketika tinggi tanaman sudah mencapai lebih dari 40 centi meter.

Selanjutnya secara singkat kami juga di beri penjelasan tentang tugas Perum Perhutani sebagai Perusahaan yang di beri wewenang oleh negara untuk mengurus dan mengelola hutan - hutan di Jawa.

Ada teman kami yang bertanya “Mengapa hutan hasrus dikelola ?”

Menurut Pak Anton, Hutan  itu memiliki banyak fungsi bagi kehidupan manusia. Hutan memiliki fungsi ekologi, fungsi  ekonomi dan fungsi sosial.  Untuk itulah hutan harus dikelola dengan baik dan benar sehingga fungsi-fungsi hutan dapat tetap terpelihara. Kalau hutan tidak dikelola atau tidak ada yang mengelola, maka bisa menimbulkan masalah antar manusia ataupun antara manusia dengan lingkungan. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945, bahwa Bumi, air dan segala kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan di pergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Jadi hutan itu di kuasai oleh negara. Perum Perhutani berdasarkan Peraturan Pemerintah di beri tanggungjawab dan kewenangan oleh negara untuk mengelola hutan. Hasilnya untuk siapa ? semua hasil hutan di gunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Dalam pengelolaan hutan sekarang ini, Perum Perhutani mengembangkan sebuah sistem yang disebut Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Artinya, Perum Perhutani senantiasa melibatkan masyarakat dalam setiap pengelolaan hutan. Dengan sistem ini maka kepentingan negara dan kepentingan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan tetap dapat terpenuhi.

Setelah menerima penjelsan panjang lebar dari Pak Anton dan kemudian diadakan tanya jawab, kami diajak melihat-lihat langsung lokasi persemaian.

Kami sekarang jadi tahu tatacara membuat persemaian. Dalam hati kami berjanji akan menyampaikan pengetahuan ini kepada teman-teman kami yang tidak ikut kegiatan, juga kepada orang tua kami agar mereka tahu betapa pentingnya hutan

Sebelum kembali ke Sokawera, kami berkesempatan selama kurang lebih 10 menit, berjalan-jalan di sekitar lokasi persemaian.

Kembali ke kampung

Pukul 15.30 – 16.30
Kurang lebih jam 15. 30 Wib, kami berkumpul dan naik truk kembali ke Pondok PKBM Argowilis, dengan membawa banyak pengetahuan, wawasan dan kenangan yang takkan terlupa sepanjang khayat di kandung badan.…




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline