Lihat ke Halaman Asli

Yudha Adi Putra

Penulis Tidak Pernah Mati

Puisi: Penat

Diperbarui: 23 November 2023   00:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Rembulan malam. (KOMPAS/CAHYO HERYUNANTO)

terasa setelah banyak jumpa
"percakapan tentang siapa dan mengapa terjadi?"
belum muncul usulan baru
sehabis bekerja keras
menyudahi harapan kandas

seorang petani datang
meletak cangkul dalam rangkul
"penat merumput nasib pada tanah tak kunjung tiba"
bukan harapan yang berbeda
kata adalah puisi bersama

ia melepaskan gerakan untuk berjuang
sehabis bekerja
selepas minum
rapalan doa diharapkan kembali

tidak pada jarak
entah muncul atau tidak
turunan
berpenat
kepenatan
memenatkan
terpenat

bentuknya penat terbang
selepas semua
menghilang

Yudha Adi Putra

21/11/2023

22:06

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline