Lihat ke Halaman Asli

Yudha Adi Putra

Penulis Tidak Pernah Mati

Menyeberang Jalan Kemusuk Sawo

Diperbarui: 8 Februari 2023   09:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Menyeberang Jalan Kemusuk Sawo

Cerpen Yudha Adi Putra

                Setelah pasar malam usai, lapangan jadi terbengkalai. Sampah berserakan. Kabel masih menjalar di tanah. Tenda pedagang kaki lima belum semua dibongkar. Lubang jalanan turut menghiasi. Genangan air selepas hujan semalam menjadi saksi. Kalau dulu, pernah ada keceriaan malam. Ramai hingga pergantian tahun.

                "Kemana mereka melanjutkan perjalanan ya ?"

                "Aku dengar, pasar malam akan pindah ke kecamatan sebelah."

                "Hidup dari malam ke malam ya, pasti melelahkan."

                "Kenapa begitu ?"

                Tak ada jawaban. Hanya kepulan rokok menghiasi pagi. Pisang goreng bersedia menemani. Dua lelaki itu tak tidur semalam. Sehabis meronda, mereka menuju sawah. Semalam hujan, takut sawah terendam banjir.

                "Untung saja. Sawah kita aman dari banjir. Sekarang, hujannya tak menentu."

                "Belum tentu aman dari hama lain. Lalu, burung itu ? Mereka juga perlu makan."

                "Pasti makan padi juga."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline