Lihat ke Halaman Asli

Yudha Adi Putra

Penulis Tidak Pernah Mati

Tempe Koro Bungkus Daun Pisang

Diperbarui: 12 Oktober 2022   11:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

TEMPE KORO BUNGKUS DAUN PISANG: ROMANTISNYA MAKANAN DUSUN

Yudha Adi Putra

Pemelihara Burung

Tempe koro bungkus daun pisang, bagi sebagian generasi milenial mungkin akan terasa asing dengan nama tempe tersebut. Dari namanya saja, sudah kelihatan kalau asalnya dari desa. 

Bungkusnya memakai daun pisang, tidak seperti tempe yang mudah ditemui dengan bungkus plastik. Menarik untuk melihat lebih jauh mengenai tempe koro. Makanan yang mungkin menjadi kesenangan generasi tahun 70-an. 

Tempe koro sebenarnya sudah mulai sulit ditemui di pasar tradisional. Tidak banyak pengusaha tempe yang mau membuatnya. Selain karena proses pembuatannya cukup lama, minat pasar akan tempe koro juga terbatas. 

Hanya disenangi oleh golongan tertentu. Tidak seperti tempe kedelai yang mungkin saja banyak yang suka, bahkan menjadi makanan sehari-hari dalam berbagai bentuk. 

Namun, ketika pergi ke Godean, masih ada pengusaha tempe koro yang tetap konsisten membuat dengan membungkusnya memakai daun pisang. Pengusaha itu berada di Pedukuhan Sembuh Kidul, Desa Sidomulyo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman. 

Pengusaha tempe koro ini bernama Mbah Sutini. Siapa sebenarnya Mbah Sutini ? Beliau merupakan istri dari petani bernama Mbah Trisno yang mengisi hari tuanya dengan membuat tempe koro bersama anak-anaknya.

Tempe koro yang dibuat oleh Mbah Sutini merupakan olahan dengan cara tradisional, tidak mengejar target pemasaran yang tinggi. Setiap hari konsisten membuat tempe koro dengan koro mentah sebanyak 5 kg. 

Kalau ada pesanan lebih, barulah Mbah Sutini akan menambah porsi pembuatan tempe koronya. Awalnya, Mbah Sutini hanya meneruskan usaha ibunya, Mbah Noto. Dahulu, Mbah Noto merupakan pengusaha tempe tradisional dengan produk berbagai jenis tempe. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline