Lihat ke Halaman Asli

Huzer Apriansyah

Pada suatu hari yang tak biasa

Timnas Menyemai Asa Ketika Beckham Tampil Biasa (Catatan Laga Indonesia Selection vs LA Galaxy)

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

[caption id="attachment_145776" align="aligncenter" width="650" caption="Beckham/doc@huzera"][/caption]

Kebintangan David Beckham gagal bersinar gemilang di GBK (Gelora Bung Karno) malam ini. Entah karena terlena dengan sanggul “khatulistiwa”nya Syahrini atau karena kelelahan, yang jelas Beckham tak tampil maksimal.

Tidak seperti biasa, mulai dari pintu masuk penonton didominasi kaum hawa. Di laga-laga resmi timnas juga banyak diserbu kaum hawa. Hanya saja kali ini berbedanya, nyaris penonton perempuan lebih banyak dari laki-laki. Contoh saja dideretan kursiku ada 8 perempuan dan 6 laki-laki. Padahal biasanya perempuan tak sebanyak ini. Ah…ini pasti ada magnetnya, Mas Beckham..

Tak salah lagi dugaanku, ketika Mas Beckham yang berjalan di deretan terakhir pemain LA galaxy masuk lapangan, langsung saja GBK bergemuruh. Pantesan para penonton perempuan di GBK malam ini dandan habis-habisan…*sapa tahu aja dilirik Mas Beckham…

***

Lima belas menit pertama Indonesia bermain dengan tempo cepat. Mengandalkan kecepatan M.Ridwan dan Andik Vermansyah di sayap membuat LA Galaxy nampak kaget. Bahkan Beckham (23) yang main ‘ala kadar’nya sempat beradu mulut dengan Greg Nwakolo (10), usai Beckham mengganjal Andik Vermansyah di sisi kiri pertahanan LA Galaxy.

[caption id="attachment_145779" align="aligncenter" width="650" caption="Punggawa lini depan, Greg dan Patrich/doc@huzera"][/caption]

Tekanan Indonesia selection tak berbuah manis. Hanya sekali saja Patrich sempat melakukan tembakan tajam yang melesat ke kanan gawang Josh Saunders (12). Memasuki menit ke 20, Landon Donovan (10) dkk sudah mulai bisa membalikkan permainan. LA Galaxy mendominasi lewat bola-bola pendek dikombinasi dengan through –pass. Kombinasi Landon, Beckham dan Keane sangat merepotkan Hamkah Hamzah dkk di barisan pertahanan Indonesia.

Di saat bersamaan Indonesia sangat mengandalkan serangan balik cepat, namun sayang tak adanya kerjasama yang solid antara Andik, Patrich, Firman Utina dan juga Greg membuat serangan balik Indonesia selalui menemui kebuntuan. Akhirnya, kebekuan laga dipecahkan oleh bintang veteran yang lama berlaga di Liga Inggris, Robbie Keane. Bola yang bermula dari sodoran Adam Christman itu dengan cemerlang dimanfaatkan oleh Fowler. Andritany gagal menghalau bola flashing tersebut. Skor 1-0 berlangsung hingga peluit babak pertama dibunyikan..

Babak kedua, permainan Indonesia tak berubah banyak. Tetap mengandalkan bola-bola cepat yang bermula dari sayap. Greg juga tampil cukup baik terutama dalam perannya jadi pemantul bola bagi pemain yang berdiri lebih bebas. Masuknya Hasyim Kipuw, Okto Maniani dan sang kapten Bambang pamungkas membuat permainan Indonesia makin kreatif. Lima menit di lapangan, Bepe nyaris saja menyamakan kedudukan. Ia yang terlepas dari kawalan Sean Franklin (5) tinggal berhadapan dengan kiper, sayang bola flashing yang diarahkan ke tiang jauh masih melebar. Bola itupun tak mampu dijangkau oleh Greg.

[caption id="attachment_145780" align="aligncenter" width="650" caption="Dua bintang LA Galaxy/doc@huzera"][/caption]

LA Galaxy bukan tanpa peluang, sepakan Landon Donovan 2 kali menerpa mistar gawang Indonesia. Secara umum babak kedua berlangsung lebih dinamis ketimbang babak pertama yang relatif berlangsung dalam tempo sedang.

Pertandingan juga diwarnai berbagai insiden. Omar Gonzales (4) sempat terlibat aksi saling dorong dengan Zulkifli Syukur. Wasit tercatat mengeluarkan 3 kartu kuning untuk LA Galaxy.

Meski secara kualitas permainan tim Indonesia selection kalah juga dari sisi postur, namun permainan yang diperagakan skuad Rahmad Darmawan sangat menghibur dan tak terkesan demam panggung. Meski M Ridwan dan Diego Michels sempat terpleset tanpa sebab ketika menguasai bola tapi bisa dibilang Indonesia selection tampil sangat baik.

Hanya saja, Indonesia selection yang didominasi pasukan eks Sea Games lalu, masih terjangkit “penyakit” lama, berlama-lama menguasai bola saat kawan sudah berdiri bebas. Kondisi ini membuat serangan tim ktia selalu kehilangan momentum. Diego, Andik dan juga Ridwan beberapa kali melakukan aksi yang tak perlu di daerah pertahanan lawan.

[caption id="attachment_145781" align="aligncenter" width="650" caption="Gol tunggal Keane/doc@huzera"][/caption]

Hingga pluit panjang dibunyikan skor 1-0 tak berubah bagi LA Galaxy. Beckham dkk pulang membawa kemenangan sekaligus membawa kisah tentang sanggul khatulistiwa…hikz..

Bintang yang Tak Cemerlang Lagi

Tak dimungkiri, pertandingan ini menjadi luar biasa karena kehadiran David Beckham. Mantan punggawa Manchester United itu menjadi ikon laga. Meski ada bintang-bintang lain macam  Keane, Juninho dan juga Donovan, namun kebintangan Beckham tetaplah magnet tersendiri bagi publik Indonesia.

Tiap saat Beckham menguasai bola atau bersiap mengeksekusi bola mati, seketika itu pula GBK bergemuruh, tepuk tanganpun bersahutan. Di pojok manapun Beckham mengambil tendangan sudut, tiap kali itu pula ia berusaha melempar senyum atau melambai ke arah penonton sebagai reaksi atas dukungan publik GBK. Namun sayang, ekspektasi yang tinggi publik Indonesia untuk melihat aksi menawan Beckham seperti yang pernah ia tunjukkan ketika menjadi anak didik Alex Fergusson tak nampak sama sekali.

[caption id="attachment_145782" align="aligncenter" width="650" caption="usai Beckham melanggar Andik/doc@huzera"][/caption]

Bisa jadi sanggul khatulistiwa dan senyum genit Syahrini telah membuyarkan konsentrasi Mas Beckham..hehehe. Sepertinya Beckham telah menjadi bintnag “pada masanya” dan itu bukan saat ini. Hari ini popularitas Beckham lebih ditopang oleh dunia selebritas yang ia geluti. Level permainannya tentu jauh dari Christiano Ronaldo atau Messi. Zaman sudah berubah kawan, jadi jangan salahkan Beckham kalau malam ini ia main pas-pasan, karena memang sudah bukan eranya.

Asa Baru Timnas Garuda

Sebuah kebahagiaan melihat Indonesia selection didominasi pasukan muda. Meski Bepe, Firman Utina, Hamkah Hamzah dan juga Zulkifli Syukur yang merupakan representasi senior masih mewarnai, namun keberanian Coach RD menampilkan pasukan muda patut diacungi jempol.

Gunawan, Diego dan Kasim Kipuw bisa dibilang bermain dengan sangat apik. Meski Gunawan masih kerapa pulang terlambat usia membantu lini depan saat mendapat tendangan sudut. Tapi ia nampak cukup berhasil menutup lini pertahanan Indonesia, terutama menghalau bola silang dari sayap. Diego tak usah dibilang lagi, ia tampil luar biasa, nyaris tanpa celah. Hanya saja kebiasaan otak atik bola kelamaan masih kerap ia perlihatkan.

[caption id="attachment_145784" align="aligncenter" width="650" caption="Aksi Diego/doc@huzera"][/caption]

Di tengah Mahardiga Lasut cukup mampu memberi warna permainan, ia juga sama sekali tak menunjukkan grogi meski harus face to face dengan bintang macam Beckham atau Donovan sekalipun. Di depan Patrich juga bekerja ekstra keras dan sempat menciptakan dua peluang lewat sentuhannya. Secara umum bisalah kita katakan transfer ilmu dan pengalaman telngah dilakukan oleh Bepe Cs ke adik-adiknya. Semoga laga ini bisa membawa anak-anak muda garuda lebih tangguh.

Satu hal yang paling menarik usai laga ini adalah menanti suksesi kepelatihan di timnas senior kita. Pilihan PSSI menunjuk RD menukangi Indonesia selection menunjukkan sinyal bahwa pergantian WIM oleh RD hanya menunggu waktu saja. Semoga kelak RD bisa menghadirkan energi baru bagi timnas senior kita, mengingat hasil super minor yang dihadirkan WIM di pra piala dunia.

***

Pada akhirnya laga malam ini tak bisa jadi parameter apapun, sekedar sebuah laga hiburan okelah, namun sebagai sebuah pertandinagn yang kompetitif tentu tidak. Namun paling tidak pasukan garuda bisa menimba pengalaman dari sebuah tim yang jauh di atas mereka. Bagaimana presisi/akurasi diperagakan oleh LA Galaxy, begitupun efektifitas permainan dan satu lagi organisasi permainan. Semoga laga kali ini membawa level permainan timnas kita ikut terdongkrak.

[caption id="attachment_145785" align="aligncenter" width="650" caption="Aksi Greg cukup menjanjikan/doc@huzera"][/caption]

Di sisi lain, kita tentu berharap ada satu dua talenta muda kita yang dilirik LA Galaxy untuk mencoba rumput sintetis di the home depot stadium, kandang LA Galaxy. Paling tidak ujilah satu atau dua pemain muda Indonesia…

[caption id="attachment_145786" align="aligncenter" width="530" caption="Aksi fair play/doc@huzera"][/caption]

Note : satu hal pertanyaan saya, mengapa tim kita tak mengenakan ikat lengan hitam, sebagai tanda belasungkawa pada korban runtuhnya Jembatan Kutai Kertanegara ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline