Lihat ke Halaman Asli

Huzer Apriansyah

Pada suatu hari yang tak biasa

A Sampai Z yang Bisa Gagalkan Emas Sepakbola Indonesia

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Asa emas sepakbola kian membara. Garuda muda mulai lebih intens disorot kamera. Akankah emas kita rengkuh ? masih ada tiga langkah menuju itu. Apa saja yang bisa menghalangi kita merengkuh emas dan yang bisa merusak tim garuda muda kita ini. Baca ini deeh... A-Z

***

[caption id="attachment_142774" align="aligncenter" width="650" caption="doc@huzera"][/caption]

Arogansi pemain, jika ada satu dua pemain yang merasa lebih penting dari pemain-pemain lainnya. Ini alamat tim tak akan solid.

Blunder, kesalahan dalam umpan dan manuver tidak perlu di area pertahanan bisa bedampak fatal, apalagi lawan-lawan ke depan, Vietnam, Malaysia dan Myanmar punya pemain berkecepatan tinggi yang bisa mengkonversi blunder lawan menjadi gol.

Cinlok, cinta lokasi..he he, ini sih peluangnya kecil..Secara satu “senjata” tapi kalau ini sampai ada, alamat petaka bagi keharmonisan dan kesimbangan tim.. (versi becanda)

Creativity, kreativitas serangan tentu akan jaid kunci kemnangan kita. Pertahanan lawan di babak selanjutnya pasti akan 10 kali lebih berat ketimbang penyisihan. Tanpa kreatifitas dan kesabaran sulit rasanya.

Dikit-dikit ngambek, biasanya penyakit ngambekan ini dimiliki oleh para striker. Gak diumpan ngambek, gak dapat bola ngambek.

[caption id="attachment_142775" align="aligncenter" width="650" caption="Wanggai yang terpancing emosinya saat kontra Singapura/doc@huzera"][/caption]

Emosional, lawan-lawan kita terutama Malaysia punay keahlian mengotak-atik emosi lawan. Kalau kita terpancing konsekuensinya berat. Terutama Diego Michel, Wanggai, dan Tibo tak boleh terpancing.

Fans yang berlebihan. Dukungan fans bagi individu pemain tentu saja baik, namun jika fans terlalu berlebihan mengelu-elukan seorang pemain, ini akan berdampak buruk bagi mental pemain itu sendiri dan keharmonisan tim. Lihat saja ulah fans saat Irfan Bachdim tampil di AFF. Menurut saya fanslah yang “merusak” Irfan, tentu disamping mentalnya.

Gol bunuh diri. Dalam tensi pertandingan yang makin meninggi, maka pressure ke pemain belakang kita akan semakin tinggi. Bukan tidak mungkin kesalahan fatal pemain kita justru membuat gol buat lawan.

Hendro Siswanto, pemain tengah timnas ini tidka buruk penampilannya namun karena kuatnya peran ketika menyerang maka ia sangat lamban ketika menutup serangan lawan. Transisi dari menyernag ke bertahan lemah.

[caption id="attachment_142776" align="aligncenter" width="650" caption="Okto dianggap kerap terlalu individualis/doc@huzera"][/caption]

Individualistis, aksi individu pemain timnas kita memang lumayan. Patrich, Tibo, Sinaga, Andik, Ramdani dan juga Okto. Namun ini berpotensi membuat mereka menjadi individualistis. Bermanuver dengan bola terlalu lama, padahal kawan lebih terbuka. Mau cetak gol sendiri. Bahaya buat kita.

Jarak antara antara pemain tengah dan depan yang kadang terlalu jauh. Jembatan serangan yang kadang terlambat naik membuat jarak antar lini itu kadang menganga.

Koordinasi lini belakang. Saat lawan Kamboja dan Singapura lini ini menjadi titik terlemah. Meski tanpa kebobolan namun koordinasi lini belakang antara Abdul Rahman dan Eko Gunawan sangat lemah. (meski Eko hanya bermain sebagai pengganti Septia Hadi)

Lemahnya mental juara. Tensi babak semi final dan final tentu akan sangat berbeda dengan penyisihan. Kalah langsung lewat, mental juara pasukan Rahmad Darmawan belum teruji, Sedikit berbeda dengan Malaysia yang sebagian pemainnya pernah mengecap juara AFF dan juga emas Sea Games lalu.

Menit 46-70, sebagaimana kita lihat dalam tiga pertandingan lalu, timnas kita seperti kehilangan sentuhan di menit-menit itu. Lini belakang jadi lemah koordinasi, lini tengah jadi nampak kebingungan, lini depan kehilangan kecepatan.

Naluri mencetak gol yang berlebihan, hingga membuat hilangnya kerjasama yang baik di depan gawang lawan.

Organisasi permainan yang buruk. RD sempat menyebut organisasi permainan kita belum jalan (interview TV One dan RD), masih kalah dibanding Malaysia. Permainan timnas sejauh ini lebih bertumpu pada kekautan individu bukan organisasi permainan.

Politisi konyol, sejarah AFF menunjukkan tiap kali timnas baru mau bersinar, ada saja politisi konyol yang “membajak” timnas. Kalau ini terjadi lagi, hancurlah garuda muda kita.

Quang, Ahn. Pemain sayap Vietnam ini memiliki kecepatan dan akurasi yang luar biasa. Ia bisa menggagalkan ambisi kita jika kita bertemu Vietnam.

Ritme permainan timnas masih belum terjaga. Ketiadaan seorang game maker, menyebabkan timnas biasa dengan ritme kebuttt poll dari menit awal, ini juga yang bisa jadi faktor mengapa di menit 46-70 kita jadi agak lemas.

Seleb Syndrome, timnas senior disebut-sebut terjangkir sindrom seleb. Sibuk wawancara, nge-tweet berlebihan, iklan dll, ini bisa merusak konsentrasi dan mental pemain garuda muda.

Transisi permainan dari menyerang ke bertahan kita masih belum maksimal. Kalau dair bertahan ke menyerang lebih baik. Lihat saja biasanya lini tengah dan sayap kita terlambat turun manakala ada serangan balik lawan.

Umpan yang tak akurat. Dilaga kontra Thailand banyak sekali umpan-umpan dari belakang maupun dari tengah ke depan yang tak akurat. Di laga kontra Singapura malah kita melihat berawal dari umpan tak akurat kita berbuah sernagan balik yang sangat membahayakan.

[caption id="attachment_142777" align="aligncenter" width="650" caption="Pasukan Vietnam, bisa jadi ancaman paling berbahaya/doc@huzera"][/caption]

Vietnam, dua kali melihat mereka tampil sungguh organisasi serangan mereka luar biasa. Tak ada pemain yang betul-betul menonjol, tapi sebagai tim mereka sangat luar biasa solid.

Wan Zakaria, striker depan Malaysia ini telah teruji ketajamannya saat mengalahkan Thailand dan Kamboja

[caption id="attachment_142778" align="aligncenter" width="650" caption="Wan Zakaria, gelandang serang Malaysia. Ancaman !! / doc@huzera"][/caption]

Xuan Hieu, striker jangkung Vietnam ini memliki akurasi tendangan dan heading yang baik. Dia bisa jadi faktor pengganjal kita

Yan Aung Kyaw, pemain tengah Myanmar yang membantu Aye San ini memiliki tendangan jarak jauh yang baik disamping eksekusi tendangan bebasnya yang akurat. Ini ancaman buat kita jika bertemu Myanmar nanti.

Zapeeeek deh yang nuliiis..:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline