Lihat ke Halaman Asli

Bayu Segara

Lihat di bawah.

Ingin Menulis Buku, Penulis Kacangan Menggila

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oke sekarang kamu sudah bisa menulis, lalu apa? Bukankah dulu kamu begitu susah untuk menuangkan ide di pikiran ke dalam bentuk tulisan. Namun, kini aku lihat tulisan kamu mulai bertebaran. Apakah hanya cukup itu? Apalagi yang mesti kamu lakukan? Coba pikirkan?

Oke kalau kamu bingung, sini saya kasih nasihat. Mulailah dengan hal yang baru, hal yang lebih besar, buatlah sebuah buku. Ceritakan pada dunia tentang keluh kesahmu, ocehanmu, pandanganmu, bualanmu, hayalanmu atau entahlah apa saja yang ada di otakmu. Buatlah mereka mengagumi hasil perpaduan goresan tangan dan ide dalam otakmu yang kau kemas menjadi rentetan huruf yang membuat kalimat berjejeran hingga membentuk sebuah buku.

Jika terus berjalan di tempat seperti ini, hanya bisa menghasilkan 2 atau 3 halaman saja. Banyak orang lain yang bisa melakukan hal itu, bukan cuma kamu saja. Buatlah dirimu sejajar dengan penulis besar di luaran sana. Tak usah muluk-muluk ingin jadi seperti penulis buku Harry Potter, yang begitu fenomenal. Cukuplah menjadi diri sendiri saja. Kalau masih keukeuh ingin seperti dia, nanti itu mah, setahap demi setahap. Ini saja dulu yang harus kamu lakukan.

Coba buat 1 buku untuk permulaan, baik atau buruk hasilnya jangan jadi tujuan. Jika sudah jadi, berikan buku tersebut kepada salah seorang teman kamu. Mintalah dia untuk membacanya, kalau bisa, minta dia mengkoreksi atau memberi masukan terhadap tulisan dalam bukumu itu. Nanti pastinya akan muncul langkah kedua, yaitu perbaikan.

Dalam tahap perbaikan terserah kamu mau dari mana mulainya. Mau mencoba memperbaiki sendiri tanpa berkaca dengan tulisan orang lain atau memperbaiki tulisanmu itu dengan membandingkan dengan tulisan orang-orang hebat yang ada. Terserah! Yang penting kamu perbaiki, agar nikmat dibaca. Tak perduli, siapa yang membacanya.

Uang, ketenaran. Itu mah nomer kesekian, jangan mikir ke sana dulu. Karena belum tentu buku kita bisa menembus meja penerbit. Perbaiki dulu buku itu semampumu, minta bantuan orang lain untuk memberikan perbaikan dalam hal penampilannya karena aku tahu kamu lemah dalam hal tersebut. Jika sudah beres, cetak lagi dengan kemasan yang lebih bagus, agar terkesan seperti buku hasil keluaran penerbit.

Langkah selanjutnya terserah kamu, mau diajukan ke penerbit silahkan, tidak juga tidak apa-apa. Atau kamu mau membuat satu buku lagi, itu pikiran yang bagus juga. Lalu buku yang pertama kamu buat itu disimpen di perpustakaan atau lemari buku pribadimu. Anggap saja kamu sedang mengkoleksi tulisan paling langka sedunia. Karena buku itu cuman satu-satunya di dunia ini dan hanya kamu yang memilikinya. Orang lain pasti ngiri, jika mengetahui hal tersebut. Betul enggak?

Hayo buktikan, jangan iyah-iyah doang. Besok, dimulai yah. Lawan terus rasa malasmu jangan sampai kalah. Menulis itu lebih gampang daripada mengerjakan soal ujian, atau mengerjakan puzzle atau menjadi gitaris seperti Joe Satriani. Tinggal ketik a, e, o, i, u campur dengan b, t, k, l dan lainya. Tuh mudah kan. Dan terbukti, sekarang kamupun sedang menulis sebuah artikel. Kita sama-sama sedang menyaksikan, bahwa kamu sebenarnya bisa lebih dari sekedar menulis!

Jangan lupa, besok kita kerja keras. Gak perlu harus selesai besok tulisan itu, bertahap saja. Cukup kamu tulis 1 paragraph saja kalau memang lagi tidak mood. Tapi kalau lagi nafsu, hajar terus sampai mencapai batas maksimal. Cuman kalau bisa sih, kasih batas waktu. Misalnya seminggu, dua minggu sampai maksimal sebulan. Jadi tidak jadi harus jadi. Baik tidak baik, susunan katanya, ceritanya cuekin saja. Yang penting jadi. Yah yah... jangan menyerah yah....

Catatan : Dialog ini hanya dilakukan oleh saya sendirian saja.

Apa?? Saya gila?? berarti anda juga sama dong. Masa tulisan orang gila dibaca hiks hiks hiks

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline