Lihat ke Halaman Asli

Peri Saputra

Guru Bahasa Indonesia

Ramadhan Bersama Keluarga Tercinta

Diperbarui: 3 April 2022   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Puasa  merupakan hal yang paling dinanti dan ditunggu- tunggu oleh kaum muslimin di seantero jagad raya, karena pada bulan puasa semua pahala akan dilipatgandakan. Dan semua dosa akan diampuni jika mejalankan puasa dengan baik. Di dalam bulan pusa juga ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, dan ada juga surat cinta yang Allah turunkan untuk umatnya pada bulan Ramadhan. Oleh karena itu Ramadhan begitu spesial bagi umat muslim.

Sehari menjelang sahur ketiga buah hati kami begitu semangatnya dan selalu bertanya-tanya "Abi kapan kito puaso bi yo" terutama anak yang bungsu. Dedek mamal kami memanggilnya di rumah, begitu juga anak pertama  dan anak kedua kami yuk Ima dan Babang Adzka kami memanggilnya. Mereka bertiga selalu semangat dan begitu antusias setiap menyambut bulan suci Ramdhan pun begitu juga tahun tahun sebelumnya. Padahal usia ketiga jagoaan kami masih tegolong anak-anak.

Yuk ima anak pertama kami saat ini kelas enam SD, sedangkan babang Adzka anak kedua duduk di kelas tiga SD, dan adek mamal anak ketiga kami masih kelas satu SD. Tetapi semangat mereka bertiga luar biasa dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Seminggu sebelumnya mereka bertiga dan uminya sudah bersiap siap menyambut tamu agung tahun ini, dengan menghias rumah dengan asesoris Marhaban Ya Ramadhan. Begitu juga dengan buku-buku tentang ramadhan sudah kami siapkan buat ketiganya.

Menjelang magrib tiba tepatnya dua April 2022,  sama seperti biasanya ketiaga anak kami. Mereka selalu sholat tepat waktu dan berjamaah, tepatnya di Masjid kompek perumahan kami. Tentu saja bersama-sama teman mereka, hingga akhirnya aku dan istri tercinta menyusul mereka ke masjid, Alahmdulillah gumanku dalam hati. 

Masjid penuh senak dan sulit bergerak, akupun tak bisa masuk ke dalam masjid dan hanya kebagian sholat magrib  di teras masjid. Beda dengan ketiga jagoaanku mereka lebih awal tentu saja ketiganya sholat di dalam masjid. Begitu juga degan sholat Isya dan Taraweh serta sholat Subuhnya masjid penuh dengan jamaah yang tidak ingin melewatkan hari pertama ini dengan begitu saja.

Tibalah waktu sahur, tepatnya tiga April 2022 atau 1443 Hijriah. Jam dua pagi istiku sudah bangun selalu kuperhatikan walaupun tidak waktu puasa beliau selalu bangun tengah malam dan sholat tahajjud. Terlebih lagi pada bulan Ramadhan kali ini jam dua sudah bangun dan memasak untuk kami sekeluarga besar. Tepatnya jam tiga malam ada yang memanggil anakku nomer dua "Abang" "abang" ternyata anak tetangga kami  "Adnan" namanya ia teman Abang Adzka dan dek mamal. 

Masuk sini "Nan" ujar istriku langsung beliau masuk dan membangunkan abang adzka ternyata walaupun masih seprti mengigau tapi sudah bangun karena diajak ngobrol sama Adnan, aku senyum senyum saja melihat buah hatiku dan temannya. Seperti inilah beberapa puluh tahun yang lalu ketika diri ini bersama-sama teman teman di kampung waktu itu saling membangunkan ketika sahur tiba.

Kulihat Abang Adzka dan temannya Adnan keluar rumah dan berteriak teriak di depan rumah membangunkan teman-teman nya yang lain. Dan mereka sepakat ku dengar untuk sholat subuh berjamah di masjidi. Ketika waktu menunjukkan pukul empat  kamipun sekeluarga makan sahur bersama tak lupa anak-anak memimpin doa untuk puasa.

Setelah selesai makan sahur, yuk Ima, bang Adzka dan Dek Mamal kulihat mereka bertiga mengaji sebentar dan disela-sela mengaji tentunya sambil minum. Kemudian merekapun berangkat kemasjid bersama teman-temannya untuk sholat Subuh berjamaah. 

Kondisi masjidpun sangat ramai baik orang tua, anak-anak penuh sekali masjid kami sampai ke teras-teras dipenuhi jamaah. Alhamdulillah, semoga kondisi ini selamanya bertahan ucapku dalam hati. Karena kondisi seperti ini sangat jarang terjadi kecuali di awal-awal Ramdhan saja, selebihnya kembali seperti semula hanya beberapa baris saja.

Keesokkan paginya mulai dai subuh kulihat ketiganya tak tidur lagi setelah pulang dari masjid lanjut mengaji kemudian bermain bersama teman-temannya. Sampai sekitar jam 10 pagi mereka masih asyik bermain bersama teman-temannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline